Sabtu , 27 April 2024

Alquran Akhir Abad 18 Masehi

*Koleksi Museum Sang Utama

SALAH satu koleksi Museum Sang Nila Utama Dinas Kebudayaan Riau adalah Alquran yang ditulis akhir abad 18 Masehi. Kondisi naskah terbilang masih baik dan sudah melalui tahap restorasi dengan dilapisi kertas tisue Jepang,.

Meski begitu, ada sebagian lembaran helainya (kertas) ada yang hilang. Naskah yang ditulis di atas kertas produk
Eropa berwarna putih ini, dengan watermark (cap kertas) berupa gambar orang sedang
duduk sambil memegang tongkat yang ujungnya menyerupai topi dan gambar singa
bermahkota yang berdiri sambil memegang pedang dan anak panah dalam lingkaran pagar
kayu serta tulisan PRO PATRIA, dengan countermark bertuliskan inisial AHK.

Menurut
WA Churchill dalam bukunya Watermarks In Paper In Holland, England, France, Etc.,
In The XVII and XVIII Centuries and Their Interconnection, kertas dengan watermark serupa ini termasuk dalam kategori “Tuin”, Garden of Holland, or Maid of Dort (Dordrecht)
dan terdaftar dalam bukunya pada gambar no 132, yang diproduksi di Belanda pada tahun
1711.

Menurut Kepala Dinas Kebudayaan Riau, Raja Yoserizal Zen,
jumlah halaman yang tersisa pada naskah ini 590 halaman. Naskah ditulis secara recto-verso
atau dua sisi halamannya ditulisi teks.

Recto merupakan sisi awal dan verso sebaliknya,
dengan ukuran blok teks 20,5 x 11 cm. Setiap halaman naskah ini terdiri dari 13 (tiga
belas) baris kata, tanpa ada nomor halaman. Pada beberapa halaman naskah ini terdapat
iluminasi berupa gambar dua garis lingkaran dengan garis lingkaran luar berwarna merah dan
garis lingkaran dalam berwarna kuning, serta di dalam lingkaran tersebut terdapat tulisan
samani, robik dan nisfu (1/2 halaman) yang merupakan tanda pembagian dari setiap tema atau
juz dalam naskah ini.

“Seperti kata samani yang berarti 3/4 tema atau jus, robik yang berarti
1/4 tema atau juz dan nisfu yang berarti 1/2 tema atau juz,” ulas Yoserizal Zen.

Aksara yang digunakan dalam naskah ini adalah aksara Arab dan bahasa Arab. Penulisan
teks pada naskah ini tidak memiliki harakat (tanda baca). Tulisan teks naskah ini pada
umumnya ditulis menggunakan tinta warna hitam. Namun ada beberapa halaman di luar blok
teks pada naskah ini terdapat tulisan yang menggunakan tinta warna merah sebagai rubrikasi
yang memuat keterangan bab atau bagian, antara lain: Asyaro asni, Al Jaza Waasyara Minal
qur’an nil‘azim, Al jaza tis’ah minal qur’an nil’azim, Al jaza samani minal khitabilah taala,
Al jaza assadisa minal khitabilah , AL jaza ulkhomsin minal khitabilah taala, Al jaza urrobing
minal kalamah taala, Al jaza atsalisa minal qur’anil azim, Al jaza al khisani minal kaumalah
taala.

Adapun pada bagian kalimat awal dalam naskah halaman pertama tertulis: Wa iż qāla rabbuka lil-malā`ikati innī jā’ilun fil-arḍi khalīfah, qālū a taj’alu fīhā may yufsidu fīhā wa yasfikuddimā`, wa naḥnu nusabbiḥu biḥamdika wa nuqaddisu lak, qāla innī a’lamu mā lā ta’lamụn.

Sedangkan pada bagian kalimat akhir tertulis : Was-samā`i waṭ-ṭāriq
Naskah ini berisi pembahasan tentang, isi Al Qur’an, QS Al Baqarah ayat 30 hingga QS Al
Thoriq ayat 1. Pada naskah ini tidak terdapat kolofon yang menunjukan tahun penulisan atau
penyalinan secara pasti. Sehingga tarikh naskah ini secara interne evidentie melalui
watermarknya dapat diperkirakan dibuat pada abad ke 18 masehi.(*)

Check Also

Region Head PTPN IV Regional III: Hari Kemenangan untuk Perkuat Perbaikan

Region Head PTPN IV PalmCo Regional III Rurianto berpesan kepada segenap insan perusahaan agar menjadikan …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *