Sabtu , 27 April 2024

Perjalanan Umrah Kali Kedua, Alhamdulillah… Tiga Tahun Dipanggil Lagi (bagian-1)

Serasa Bermimpi, Pesan Bahagia Itu Diterima Pagi Hari

Saat di Masjid Nabawi, Medinah.

Laporan KHAIRUL AMRI, Pekanbaru amrik4551@gmail.com

Tak satupun yang bisa tahu. Tak seorang pun bisa memastikan. Kapan akan dipanggil ke Baitullah, Mekkah dan Medinah. Perjalanan kali kedua ini, begitu berkesan. Mulai dari niat berangkat, dapat kabar bahagia, persiapan berangkat dan proses perjalanannya. Berikut ditulis kisah religius itu. Semoga bermanfaat bagi yang membacanya.

SUBUH itu seperti subuh biasa saja. Tak ada yang istimewa. Ramadhan 1444 Hijriah sudah memasuki akhir bulan. Tinggal menghitung hari, jelang Idul Fitri datang menjelang.

Niat ingin berangkat umrah (lagi), sudah dipasang sejak berangkat kali pertama. Saya dan keluarga dipanggil Allah SWT pada Januari 2020 lalu. Kami, saya, istri Rokiah Gani dan anak Alifia Ananda Shalehah bertiga ketika itu bisa berangkat bareng. Suasana kebatinan yang luar biasa. Sebab, niat dipasang setelah 17 tahun, barulah panggilan itu datang.

Niat kali kedua, tentu langsung kami pasang pada saat umrah di 2020 itu. Saya, istri dan anak berdoa bersama: “ya Allah… Panggil kembali kami bertiga ke Baitullah. Kami rindu untuk segera kembali ke rumah-Mu ini. Ya Allah kabulkan doa kami.” Doa itu kami munajatkan sambil bercucuran air mata, di dapan Kakbah di Mekkah dan Raudhah di Medinah. Begitulah suasana kebatinan itu, tiga tahun yang lalu.

Alhasil. Singkat kisah. Tibalah pada pagi itu. Usai salat Subuh di Masjid Darul Ihsan, masjid di komplek perumahan kami. Seperti biasa, saya mengaji. Lalu sempat menonton TV, instriharat di kursi ruang tamu sambil buka handphone.

Pikiran saya menerawang. Ingat pada niat yang dipasang tiga tahun lalu. Rasa ingin ke Baitullah begitu membuncah. Sementara tabungan yang sudah saya sisihkan sejak medio 2020 lalu, baru akan cukup untuk berangkat 1 orang umrah, InshaaAllah pada akhir 2024 mendatang. Padahal, ada hajat besar yang medorong saya, sangat ingin ke Baitullah di tahun 2023 ini.

Hati saya berkata-kata sendiri. “Ya Allah.. mungkinkah saya akan berangkat umrah di 2023 ini? Siapa pula yang mau memberangkatkan saya dan keluarga? Ya, Allah..” Pikiran saya terus saja bergerak, menerawang, sambil mata tertuju pada layar hp. Saya baca semua pesan di WA.

Beranikan WA ke Beliau

Beberapa waktu lalu, saat Gubri H Syamsuar berkunjung ke masjid kami; Safari Ramadhan Subuh. Saya sempat berbisik sambil bertanya ke beliau. Apa iya beliau jadi berangkat umrah pada tanggal 7 Mei. Waktu itu beliau meng-iya kan. “inshaAllah,” katanya, singkat.

Saat membuka-buka pesan WA itulah, saya teringat percakapan kami waktu itu. Hati saya berucap, “apa saya coba saja WA beliau? Tapi, apa mungkin akan direspon.” Hati saya berkata dan bertanya-tanya sendiri.

Lama buka-buka WA. Akhirnya saya beranikan saja mengirim WA itu. Kata demi kata saya tulis di layar hp. WA saya tersambung ke WA beliau. Saya lihat WA beliau online. Karena sesuai kebiasaan, selalu beliau online saat subuh hingga pagi, sebelum ke kantor.

Setelah WA diketik. Rasanya sudah pas. Saya baca ulang dua kali isi WA itu. Setelah pas dan rasanya tidak ada lagi yang kurang, barulah saya kirim ke WA beliau. “Bismillahirrahmanirrahim… Semoga dijawab,” kata saya dalam hati.

AllahuAkbar. Hati saya berdabar-debar. Sebab tak lama WA dikirim, beliau langsung merespon. Nampak di layar WA-nya: mengetik… Saya pun menunggu pesan itu sampai ke WA saya. Tak biasa juga beliau langsung balas WA saya secepat itu. Tentu ini membuat saya tak sabar menunggu.

WA beliau pun masuk. Saya baca baik-baik isi WA itu. Tak percaya. Satu kali baca, saya ulang lagi baca berkali-kali. Isi balasan WA itu, beliau merespon langsung. Beliau akan membantu saya untuk berangkat umrah. Itu pun jika masih ada kuota di waktu berangkat yang bersamaan dengan beliau. Saya dimintanya untuk menanyakan soal seat (kursi) untuk umrah itu ke travel yang sama: Riau Wisata Hati (RWH).

Alhamdulillah, ya Allah,” kata saya berucap. Sujud syukur pun spontan saja lakukan. Kening saya menyentuh lantai. Saya sujud syukur, walau belum pasti, karena belum dapat kepastian berangkat dari RWH. Namun, syukur ini saya panjatkan, karena sudah direspon oleh beliau dan siap beliau untuk membantu saya.

Kabar gembira sekaligus bikin hati deg-degan ini langsung saya sampaikan ke istri. Kebetulan dia sedang masak-masak di dapur, pagi itu. Istri pun ikut senang dan ikut berdoa spontan. “Syukurlah ya Allah. Semoga jadi berangkat ya, yah,” ucap istri ke saya. Saya peluk istri, sambil berdoa: semoga niat baik ini terkabul. Kami pun larut dalam rasa haru dan bahagia. Walau belum pasti.

Tiga Hari Berdoa

Selama tiga hari menunggu. Pihak travel RWH berjanji akan memberi kabar, apakah ada seat yang kosong atau penuh semua. Jika ada yang kosong, sesuai informasi yang saya terima, InshaaAllah berangkatlah saya ke tanah suci untuk umrah.

Waktu berjalan. Setiap malam saya berdoa. Menghadap pada-Nya. Di setiap waktu sholat juga tak lupa berdoa untuk rencana ini. Selama tiga hari berdoa, sampai pula pada masa yang ditunggu. Pihak RWH setelah tiga hari, janjinya akan memberi kabar.

Saya tunggu dari sejak Subuh. Masuk ke pagi hingga siang hari. Alhamdulillah, menjelang siang, saya terima telepon dari pihak RWH. Ada telepon WA masuk, nampak di layar hp. Saya angkat dengan rasa cemas-cemas harap. Di hati terus berdoa: ya Allah.. semoga ada seat yang kosong. Hamba ingin bertamu ke rumah-Mu, Baitullah.

Begitu telepon diangkat, suara Anna, petugas RWH pun terdengar. “Pak. Setelah kami cek, Alhamdulillah ada ni kursi kosong 1 lagi. Bapak bisa berangkat,” kata dia.

Mendengar info itu, saya pun tak bisa berkata-kata lagi. Saya terdiam. Setelah mencerna pembicaraan itu, barulah saya jawab telepon Anna. “Alhamdulillah. Ya Allah … Terima kasih. Nanti saya sampaikan ke beliau, sesuai arahan dia,” kata saya. Anna menjawab, “oke.”

Anna juga menjelaskan bahwa seat yang kosong itu baru bisa diproses nanti setelah dana disetorkan ke pihak RWH. Saya katakan ke Anna, bahwa InshaaAllah itu akan segera dibayarkan. Dan, Alhamdulillah. Benar saja. Dalam waktu beberapa hari, dana itu disetor dan seat umrah saya pun dipesan. Keberangkatan saya ke tanah suci sudah siap untuk diproses.

Pihak RWH meminta saya mengantarkan paspor. Sebab, untuk umrah saat ini ternyata tidak lagi perlu suntik meningitis. Tak lagi sulit mengurus Visa umrah, karena semua sudah online. Jadi, cukup serahkan paspor maka pihak RWH akan proses semuanya. Nanti kalau sudah klir semua, jamaah tinggal berangkat saja.

Tak berapa hari setelah itu, saya pun di telepon pihak RWH. Dijelaskan, bahwa semua sudah selesai. Koper dan kelengkapan lain untuk berangkat pun bisa segera diambil. Nanti paspor dan tiket pesawat akan diserahkan di bandara pada saat keberangkatan.

Tak sabar menunggu, keesokan harinya saya jemput koper ke RWH. Saya dapat dua koper: 1 koper besar untuk bagasi dan 1 koper kecil untuk kabin. Ditambah 1 tas sandang untuk tempat dokumen seperti paspor dan buku doa dari RWH. Seluruh jamaah juga dibekali 1 set pakaian ihram putih, terdiri dari 2 helai kain putih tanpa jahitan, 1 ikat pinggang yang sekaligus berfungsi sebagai tas pinggang, dan kain batik seragam.

Semua kelengkapan itu saya bawa pulang ke rumah. Sampai di rumah, istri pun dengan senang hati beres-beres pakaian untuk berangkat. Semua keperluan umrah dikemas rapi oleh istri ke dalam koper besar dan koper kecil. Semua sudah ada petunjuknya, sehingga pakaian di tas besar yang di bagasi tidak lagi dibuka, sampai nanti di tanah suci. Sedangkan keperluan di perjalanan semua diletakkan di koper kecil.

Seperti tak sabar menunggu, tibalah hari keberangkatan saya. Ahad, 7 Mei 2023. Pada hari itulah, petang hari, saya berangkat ke bandara di antar istri. Menunggu tanggal keberangkatan hati sudah tidak sabar, bertamu ke Baitullah, Mekkah dan Medinah. (bersambung)

Check Also

Region Head PTPN IV Regional III: Hari Kemenangan untuk Perkuat Perbaikan

Region Head PTPN IV PalmCo Regional III Rurianto berpesan kepada segenap insan perusahaan agar menjadikan …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *