Alat Tradisional yang Ada di Museum Sang Nila Utama Riau
Alat Pengereh. (Dok. Disbud Riau)
PEKANBARU (Khabarmetro.com) – Ada bermacam-macam produk budaya nenek moyang bangsa Melayu yang masih digunakan hingga saat ini. Salah satunya, alat tradisional untuk mengangkat ikan, baik di sungai, danau maupun di lautan luas.
Masyarakat Melayu Pesisir/ Laut misalnya, punya salah satu alat penangkap ikan seperti Pengereh.
Alat tangkap ini digunakan karena cukup mempermudah para nelayan. Bahkan bisa digunakan dua kali dalam satu hari, sesuai dengan arus pasang surut air laut.
“Menariknya, alat ini tenggelam (saat menangkap ikan atau udang) dan timbul saat arus tenang (saat mengambil hasilnya dari lukah),” ujar Kadis Kebudayaan Riau Yoserizal Zen.
Pengereh sendiri terbuat dari rotan, kayu, pelepah sagu dan bambu. Bentuknya terdiri dari tali tambang sebagai penjalin lukah yang terbuat dari rotan. Selain itu, kayu bulat 4 (empat) batang sebagai kayu tambang.
Sedang solong terbuat dari pelepah sagu supaya mudah timbul bila arus tenang serta lukah yang terbuat dari bambu dan rotan.
Pengereh sendiri hanya bisa bertahan empat bulan saja. Karena lama direndam, benda itu berlumut sehingga tali tambangnya kerap putus. (fed/irg)