Minggu , 28 April 2024

DESA MUKTISARI JADI PILOT PROJECT BIOGAS


Bangkinang (khabarmetro.com) – PT. Pertamina Hulu Rokan (PHR) menjadikan Desa Muktisari Kecamatan Tapung Kabupaten Kampar sebagai pilot project biogas. Dipilihnya desa tersebut karena tingginya minat warga dan dukungan kepala desa termasuk pemerintah daerah kabupaten Kampar dalam menekuni biogas tersebut.

“Kita menjadikan desa Muktisari ini sebagai pilot project untuk pengembangan biogas sebagai alternatif dalam memenuhi kebutuhan rumah tangga terhadap gas. Sudah delapan rumah tangga yang dilakukan pembinaan, kemudian dikembangkan menjadi dua belas rumah tangga. Sehingga nantinya ada dua puluh rumah tangga yang menjadi sasaran pembinaan kita untuk pengembangan biogas ini,” ujar Delly Paramita, Sr Analist Social Performance PHR dihadapan rombongan wartawan saat meninjau lokasi biogas di desa Muktisari, Rabu (5/7/2023).


Turut hadir Kepala Desa Muktisari Waryono, Kepala UPT Dinas Peternakan Kecamatan Tapung Fernando Hutagaol, Sr Analist Media & communication Yulia Rintawati dan Ray Jordan serta Riyan Nofitra, Analist communication PHR. Rombongan wartawan sengaja diajak pihak PHR ke lokasi biogas untuk melihat lebih dekat tentang potensi dan manfaat biogas di desa yang berpenghuni 830 kepala keluarga tersebut.

Para jurnalis dipersilahkan meninjau dan melihat lebih dekat bagaimana proses pembuatan biogas dari kotoran sapi menjadi gas yang bisa digunakan untuk memasak atau menyalakan kompor. Bukan itu saja, limbah biogas tersebut juga dijadikan untuk pupuk. Bahkan selain menghasilkan gas dan pupuk tanaman, gas yang dihasilkan dari kotoran sapi tadi juga bisa digunakan untuk menyalakan lampu jenis petromax.


Munculnya ide pembuatan biogas ini, kata Kades Muktisari Waryono dipicu oleh mahalnya harga pupuk. Sedangkan warga Muktisari rata-rata berkebun sawit yang memerlukan pupuk untuk menghasilkan buah sawit yang ideal. Disamping itu, warga Muktisari banyak yang memelihara sapi. “Ada sekitar 22 peternak sapi disini yang masing-masingnya memiliki 6 sampai 12 ekor sapi peliharaan. Ada yang dikandang dan sebagian ada juga yang dilepas. Pada hari raya Idul Adha kemarin, qurban di desa ini sebanyak 27 ekor. Itu sapinya dari desa kita semua, tidak ada yang dari luar,” ujar Waryono pensiunan karyawan PTPN V ini.

Karena banyaknya warga yang memelihara sapi, maka warga melalui dukungan kepala desa dan Dinas Peternakan Kampar mengusulkan kepada pihak Pertamina Hulu Rokan untuk bantuan pembuatan biogas dan perangkat yang diperlukan. PHR sendiri melihat hal ini berpotensi untuk dikembangkan, maka diberilah bantuan alat dan pembinaan dengan mendatangkan tenaga ahli biogas untuk melatih warga setempat. Kini warga yang sudah memperoleh biogas tersebut meminta kepada pihak PHR untuk menambah usaha bagaimana caranya agar gas yang sudah diproduksi sendiri bisa menghasilkan uang dengan membuka Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM).

Setelah warga berhasil memasok gas dari kotoran sapi tadi, kini banyak yang berminat untuk membuat biogas, dan pihak PHR sendiri siap membantu dan membina. Makanya desa Muktisari dijadikan sebagai pilot project biogas sekaligus desa energi berdikari berbasis biogas. Hal ini dilakukan sebagai program tanggungjawab sosial dan lingkungan (TJSL) dari PT Pertamina Hulu Rokan-WK Rokan. (her)

Check Also

Region Head PTPN IV Regional III: Hari Kemenangan untuk Perkuat Perbaikan

Region Head PTPN IV PalmCo Regional III Rurianto berpesan kepada segenap insan perusahaan agar menjadikan …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *