khabarmetro.com SELALU ADA KABAR BARU
Related Articles
Bangkinang Kota (khabarmetro.com) – Pj. Bupati Kampar HM Firdaus SE, MM meminta kepada jajaran pengurus DMI Kabupaten Kampar untuk membuatkan kriteria mesjid paripurna di Kampar. Hal itu dkemukakannya saat audiensi dengan jajaran pengurus Dewan Mesjid Indonesia (DMI) Kabupaten Kampar di rumah dinas Bupati jalan M Yamin SH Bangkinang Kota, Senin (31/7/2023) malam.
“Tolong dibuatkan apa saja kriteria mesjid paripurna itu. Kita ingin ada mesjid paripurna di Kampar ini. Kita punya Islamic senter, tapi masih banyak yang perlu kita perbaiki. Kampar ini memang banyak dinamikanya. Tak sama dengan Pekanbaru. Kata orang, Kampar ini barometer politik di Riau. Jika kita sukses jadi pemimpin di Kampar, maka ditempat lain akan lebih mudah. Memang begitulah yang saya rasakan, kadang untuk ngangkat eselon dua, ada saja intervensi. Banyak eselon tiga yang tak patuh sama eselon dua sebagai atasannya, tak ada rasa segannya. Makanya saya ingin merubah sistem pengangkatannya. Pengangkatan eselon tiga itu harus melalui eselon dua,” ujarnya panjang lebar.
Turut hadir ketua Dewan Mustasyar (penasehat) DMI Kabupaten Kampar Prof. Dr. KH Ilyas Husti MA. Kedatangan pengurus DMI Kampar bertujuan untuk mempererat silaturahmi antara organisasi kemasyarakatan dengan Bupati sebagai pimpinan kepala daerah.
Selain itu DMI Kampar siap berperan aktif membantu program Pemkab Kampar dalam mensukseskan pembangunan khusunya di bidang sumberdaya manusia terkait bidang keagamaan dan akhlak yang berbasis mesjid.
Audiensi yang dimediasi Prof. Dr KH Ilyas Husti MA tersebut berlangsung hikmad dan penuh keakraban. Ilyas Husti yang juga ketua MUI Provinsi Riau tersebut memulai pembicaraannya dengan menjelaskan empat pilar fungsi mesjid. Yakni mesjid sebagai pusat ibadah dan pembinaan umat secara luas, termasuk pendidikan dan perekonomian, juga keindahan lingkungan sehingga orang betah ke mesjid dan merasa rugi kalau tidak ke mesjid.
Sebelumnya, Ilyas Husti yang berasal dari kecamatan Tambang ini memberikan pandangan terhadap kemajuan mesjid di Singapura dan Negara Timur Tengah. “Jumlah Mesjid di Singapura memang tidak sebanyak mesjid di daerah kita. Kalau di Riau ada sebanyak 12.826 unit, di Sangapura tak sebanyak itu. Kemudian hanya ada satu mesjid yang dibolehkan suara azannya keluar, tapi imam mesjidnya digaji oleh negara, jika dirupiahkan sebesar Rp.25 juta perbulan,” terangnya.
Guru besar IAIN Susqa Pekanbaru ini menjelaskan bahwa Kota Pekanbaru saat ini sudah terbentuk mesjid paripurna yang biaya operasionalnya dibantu oleh Pemerintah Kota Pekanbaru. Imam mesjidnya dibantu Rp6 juta perbulan. “Kita di Kampar ini juga bisa membuat hal yang sama, tentu disesuaikan dengan kondisi daerah. Apakah mesjid paripurna namanya atau mesjid percontohan dan lainya.
Ketua DMI Kabupaten Kampar Dr Subirman Lc MA menjelaskan program DMI Kabupaten Kampar. Semua yang dikemukakan Subirman mendapat respon dari Pj. Bupati. Sebab program kerja DMI Kampar sejalan dengan julukan Kampar sebagai serambi Mekkah Riau. Apalagi DMI Kampar sudah memiliki jajaran kepengurusan sampai ke tingkat kecamatan ditambah dengan organisasi sayapnya yakni Perhimpunan Remaja Mesjid (Prima) dimana jajaran kepengurusannya juga sudah dilantik seluruhnya.
Subirman yang juga Kepala KUA Bangkinang Kota ini menjelaskan kepada Pj. Bupati tentang capaian kinerja DMI Kabupaten Kampar dan program kedepan. Misalnya safari dakwah dan tabligh akbar, pelantikan kepengurusan DMI kecamatan termasuk Prima dan majelis-majelis taklim.
“Kedepannya kita ingin mengadakan pelatihan manajemen mesjid, dan menggiatkan ekonomi dengan membuka pusat perbelanjaan setara Indomaret atau Alfamart. Termasuk juga gerakan infak Rp.2000 per rumah tangga. Jika orang sudah senang ke mesjid, tentu negeri ini berlimpah dengan berkah dan akan lahir pemimpin-pemimpin yang soleh dan amanah,” ujar Subirman seraya mengutip sebuah dalil dalam al-Qur’an. (her)
