PEKANBARU, (Khabarmetro.com)– Pemberitaan salah satu media Online yang dinilai menyudutkan Danrem 031 Wira Bima (WB) menimbulkan kejengkelan berbagai kalangan masyarakat dan tokoh masyarakat di Riau. Tambah lagi pemberitaan tersebut menuding seakan Danrem maupun Korem 031 Wira Bima telah melalukan kesalahan fatal yang sampai meminta Panglima TNI, Kasad TNI AD dan Pangdam I/BB copot dan Nonjobkan Danrem dari Jabatan.
Kejengkelan itu, ternyata juga disampaikan Ketua Umum Lembaga Adat Nagori Kuansing, Datuk Panglimo Dalam Suhardiman Amby, dimana sesuai yang dipublikasikan Riaupos.co Datuk Suhardiman Amby menyampaikan merasa geram dengan pemberitaan tersebut karena hanya masalah satu unit mobil yang bukan lagi milik TNI telah menyudutkan Danrem dan Korem 031/WB. Tambah lagi berita tersebut sebelumnya tampa komfirmasi untuk mencari kebenaran.
“Ini sudah termasuk informasi Hoax dan tidak bisa di biarkan. Apa lagi berita ini sampai menyudutkan intansi Korem maupun Danrem 031 Wira Bima yang tidak terkait dengan permasalahan yang ditudingkan penulis,” kata Suhadirman kepada wartawan Rabu (10/3).
Datuk Suhardiman mengaku juga diminta tokoh masyarakat khususnya tokoh adat Riau memberikan pernyataan sikap melalui LAM Riau secara resmi. Karena permasalahan ini juga sudah termasuk fitnah yang juga melukai perasaan harkat martabat masyarakat Melayu Riau.
“Sebab, Danrem 031 Wira Bima M Syech Ismed juga merupakan salah satu tokoh yang kami hormati dan merupakan anak asli jati Riau,” jelasnya.
Sebagai Wakil Ketua LAM Riau, Datuk Suhardiman juga meminta agar LAM Riau melaksanakan rapat adat dan menjatuhkan sanksi adat pada pelaku yang selanjutnya membuat laporan secara resmi kepada Polda Riau.
“Jika Website tersebut merupakan media pers, kami meminta agar LAM Riau juga melaporkan ke Dewan Pers. Jika ternyata bukan produk jurnalistik, maka sesuai UU ITE kami minta LAM Riau secara kelembagaan melaporkan ke polisi,” tegasnya.
Tidak hanya itu, kecaman keras juga muncul dari Forum Komunikasi Pemuka Masyarakat Riau (FKPMR) yang menyatakan akan mempolisikan bagi yang memfitnah Danrem 031 Wira Bima.
Hal itu disampaikan langsung oleh Ketua Umum Forum Komunikasi Pemuka Masyarakat Riau (FKPMR), Dr Chaidir, MM melalui pres rilisnya, Rabu (10/3) yang menyatakan mengecam keras dan sangat menyesalkan pernyataan saudara Larshen Yunus di salah satu media online beberapa waktu lalu yang minta Panglima TNI, Kasad TNI AD dan Pangdam/BB mencopot sekaligus Nonjobkan Danrem 031/Wirabima, Brigjen TNI Mohammad Syech Ismed Harunsyah.
Pernyataan itu sangat gegabah, brutal, tendensius dan melukai perasaan pemuka masyarakat Melayu Riau. Sebab, hanya karena menduga adanya ketidakseriusan pihak Korem 031/WB dalam menyikapi temuannya terkait pemajangan dan penjualan mobil jenis kepemilikan TNI.
“Saya sudah cek ke Komandan Korem 031/WB, Brigjen TNI M Syech Ismed Harunsyah bahwa mobil tersebut sudah dilelang. Tak ada yang salah. Semua prosedur sudah dipenuhi. Hanya karena kesal tidak mendapatkan penjelasan dan tidak mau mempedulikan upaya mediasi, Saudara Larshen Yunus membuat pernyataan yang sangat brutal,” katanya.
Orang Melayu katanya, menjunjung tinggi supremasi hukum, dan itu tercermin dalam sumpah Melayu, “Raja alim Raja disembah Raja zalim Raja disanggah”. Artinya, orang Melayu tak mempersoalkan anak kemenakannya dihukum bila ia bersalah, tetapi sekali-sekali jangan mempermalukan.
“Dan pernyataan Saudara Larshen Yunus itu mempermalukan orang Melayu.” Ujarnya.
Ia menambahkan, memang sudah ada permintaan maaf dari Saudara Larshen Yunus kepada Panglima TNI, KASAD, Pangdam dan kepada Danrem 031/WB, Brigjen TNI M Syech Ismed Harunsyah yang diterbitkan melalui medianya. Namun permintaan maaf itu hanya menyebut tindakannya telah merugikan Danrem 031/WB Brigjen TNI M Syech Ismed Harunsyah, tapi tidak mengklarifikasi tuduhan yang disampaikan dan tidak meralat pernyataannya yang minta kepada Panglima TNI, KASAD, Pangdam I/Bukit Barisan agar Danrem 031/WB Brigjen TNI M Syech Ismed Harunsyah dicopot dan dinonjobkan.
“Untuk diketahui Saudara Larshen Yunus, tindakannya tidak hanya merugikan Danrem 031/WB Brigjen TNI M Syech Ismed Harunsyah pribadi, tetapi juga kesatuannya, dan telah melecehkan Masyarakat Melayu karena telah mempermalukan putra kebanggaan Melayu yang diberi tugas oleh negara sebagai Komandan Korem 031/WB,” tegasnya.
Untuk menindaklajuti katanya, FKPMR mebuat pernyataan sikap yang harus dipenuhi Saudara Larshen Yunus. Yaitu
1. Minta maaf secara terbuka di media massa kepada Danrem 031/WB Brigjen TNI M Syech Ismed Harunsyah secara khusus dan jajaran KOREM pada umumnya; serta Masyarakat Melayu Riau.
2. Menyiarkan surat permintaan maaf dan meralat surat yang dikirimkan kepada Panglima TNI, KASAD, dan Pangdam I/Bukit Barisan karena telah membuat laporan bohong.
“Butir 1 dan 2 tersebut harus dilakukan dalam tempo 1 x 24 jam, apabila Saudara Larshen Yunus tidak menindaklanjuti, maka FKPMR akan mendesak jajaran Korem mengambil langkah hukum,” tuturnya. (dre)