Kamis , 25 April 2024

Komisi II DPRD Kampar Tak Yakin Target Kurikulum Belajar di Masa Pandemi Bakal Tercapai

 

BANGKINANG, (Khabarmetro.com)-– Di tengah pandemi Covid-19, Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Kampar tidak yakin target capaian kurikulum akan tercapai.

“Dari hasil rapat Komisi II dengan Dinas Pendidikan memang kalau secara normal kita tentu tidak yakin target pencapaian kurikulum akan tercapai,” ujar Iib Nursaleh, Selasa (23/3/2021).

Pasalnya, Iib melihat banyak keterbatasan yang dihadapi oleh Dinas maupun guru dalam melakukan belajar Daring (dalam jaringan) maupun belajar Luring (luar jaringan).

“Karena kondisi darurat, maka dibuatlah sistem belajar Daring dan Luring yang tentu saja banyak keterbatasan bila dibanding belajar tatap muka normal,” ucap Iib

Iib mengakui, sistim belajar Daring tidak terlaksana secara maksimal karena faktor masih banyak wilayah di Kampar yang terbatas akses jaringan internet. Ditambah lagi lanjutnya, tidak semua anak yang memiliki smart phone.

Ke depan, dengan terus menurunnya angka terjangkit Covid-19 di Kampar, Iib meminta proses belajar tatap muka diterapkan dengan syarat protokol kesehatan harus ketat.

Meskipun kata Iib, penerapan belajar tatap muka harus dilakukan dengan penyesuaian seperti pertemuan bertahab dan terbatas.

“Misalnya, hari ini, kelas satu dan dua saja dulu. Besok, kelas tiga dan empat, besoknya giliran kelas lima dan enam dan seterusnya,” terang Iib.

Atau sambung dia, ada skema lain yang bisa dipraktekkan untuk menyiasati pertemuan tatap muka terbatas seperti penerapan tatap muka diatur waktu.

“Misalnya, per dua jam, dua jam dengan kelas yang berbeda,” ucap Iib memberi masukan.

Sebagai anggota dewan, Iib mengatakan banyak berkomunikasi dengan para pendidik berkenaan dengan kendala yang mereka hadapi dalam proses belajar mengajar di masa pandemi.

“Para guru pun sudah jenuh dengan keterbatasan selama pandemi. Begitu pula para murid, bahkan ada yang mengaku mereka sudah jenuh menggunakan masker. Termasuk jenuh dengan proses belajar penuh keterbatasan di masa pandemi,” ungkap Iib.

Bahkan kata Iib, para orang tua kalangan ekonomi menengah ke bawah merasa berat dengan beban biaya untuk membeli kuota internet bagi anak mereka belajar Daring.

Meskipun ulas Iib, ada bantuan berupa subsidi pembelian kuota internet bagi para siswa, namun hal itu kata dia, tetap belum begitu signifikan membantu para wali murid. (naz)

Check Also

Hadiri Halal Bi Halal HKR, Wabup Minta Seluruh Masyarakat Rohul Tingkatkan Kebersamaan Dan Persatuan

Rohul -Mengangkat Tema “Merajut Kebersamaan Meraih Kemenangan” Himpunan Keluarga Rokan Hulu (HKR )Pekan baru Provinsi …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *