khabarmetro.com SELALU ADA KABAR BARU
Related Articles
PEKANBARU (Khabarmetro.com) – Penyelenggaran pembelajaran tatap muka terbatas di masa pandemi Covid-19 sudah berjalan disebagian Kota Pekanbaru, dan disambut hangat oleh orang tua wali murid.
Diawal masuk sekolah,terlihat antusiame siswa dan orang tua begitu gembira tentang khabar ini, namun siapa sangka dibalik itu sebagian siswa juga sudah sangat sukar diatur.
Seperti penuturan kepala SDN 86 Pekanbaru Asnawati MPd kepada Pekanbaru Pos mengatakan, di awal masuk atau tepatnya saat membuat surat pernyataan terpancar wajah siswa begitu senang, tetapi ketika memasuki hari ketiga dan keempat kehadiran siswa menurun hingga tiga puluh persen, sebut Asnawati.
Ia meyakini hal ini tidak terjadi pada semua sekolah. Tapi disekolah ini, itulah yang terjadi,mungkin saja dari berbagai faktor.
Lebih jauh Asnawati menjelaskan bahwa iapun memahami, setelah satu tahun lamanya siswa dirumah pola perilaku siswa jelas berubah dengan berbagai kendala yang ada termasuk karena faktor ekonomi keluarganya,sambungnya.
Asnawati mewakili semua gurunya bahwa kehadiran siswa kembali ke sekolah membawa energi baru bagi satuan pendidik, yang mana selama ini tak ada rasa cengkrama, senda gurau dan lain sebagainya,tambahnya.
Sementara itu, salah seorang wali murid kelas tiga SDN 86, Rahma Yeni yang tinggal dijalan Kurnia 2 saat mengantar tugas anaknya ke Sekolah mengungkapkan, ia sangat berharap anaknya juga bisa ke sekolah, seperti kakak kelasnya soalnya katanya ketika dirumah anaknya malas belajar.
Terkait proses pembelajaran menurut Asnawati, baru kelas VI yang bisa belajar tatap muka, itupun dengan prokol kesehatan eksra ketat dan tetap mengedepankan proses pemutusan mata rantai Covid -19.
Kepala Sekolah yang dikenal ramah ini mengungkapkan berterimakasih karena disaat yang tepat, pihak Cevron pasifik Indonesia (CPI) telah menyumbang alat berupa tangki air guna keperluan pencuci tangan lewat program Riau sehat dan sejahtera. “Inilah yang sangat kami butuhkan saat ini, terangnya. (Ytg)
