Rabu , 27 September 2023

Zupri Bendang, Pemuda Sederhana yang Gemar Berbagi pada Warga Kurang Mampu

Salah satu momen Zupri Bendang berbagi nasi bungkus pada warga kurang mampu

 

BANGKINANG (Khabarmetro.com)-–  Kita semua menyadari, begitu mulianya sifat dermawan. Betapa indahnya apabila kita mau menyisihkan sedikit rizki yang kita punya untuk diberi kepada sesama terutama pada mereka yang betul-betul membutuhkan.

Dan kita semua juga menyadari, betapa dibencinya sifat kikir. Sampai-sampai dikatakan, orang kikir pun tidak suka pada orang kikir.

Meskipun begitu, banyak diantara kita yang masih enggan untuk berbagi dengan alasan belum punya banyak harta untuk diberi. Walaupun sebenarnya, sesuatu yang kecil nilainya menurut kita, bisa amat besar maknanya di mata mereka yang sedang kesusahan.

Seperti kisah yang diungkapkan oleh pemuda satu ini kepada kami, Sabtu, 5 Juni 2021 kemarin.

Zupri Bendang namanya. Ia berasal dari Desa Pulau Jambu, Kecamatan Kuok. Kepeduliannya pada sesama ia wujudkan dengan membagikan nasi bungkus bagi warga kurang mampu di beberapa desa sejak sebelum bulan Ramadhan lalu. Aksi mulianya ini ia lakukan setiap hari Jum’at. Sehingga ia pun menamainya dengan kegiatan Jum’at Berkah yakni berbagi di hari Jumat yang penuh berkah.

Zupri Bendang mendatangi rumah warga miskin untuk berbagi makan siang setiap hari jum’at. Kegiatan ini ia namai dengan kegiatan jum’at berkah.

 

Meskipun ia sendiri merasa belum punya harta berlimpah untuk ia sedekahkan pada sesama. Ia mengaku, justru di situ lah ia merasa puas saat dapat berbagi pada sesama tanpa harus menunggu kaya. Di dalam bulan Ramadhan lalu ia pun tetap melanjutkan berbagi nasi bungkus untuk berbuka puasa bagi warga kurang mampu.

Ia menceritakan pengalamannya pada saat membagikan nasi bungkus di Desa Batu Langka Kecil sebelum puasa lalu. Di sana ia menemukan seorang wanita tua lanjut usia yang hanya makan siang dengan ubi jalar. Kata dia, perempuan tua itu menunjukkan padanya kalau ia sedang makan siang mengganjal perutnya yang lapar hanya dengan ubi jalar yang ia bakar. Ukuran ubi itu pun tak seberapa besar untuk dapat membuat perut kenyang.

“Pas saya hampiri, saya lihat langsung kondisinya. Seketika air mata saya jatuh. Saya kira bersedekah nasi bungkus ini sangat sederhana. Apalah artinya cuma sebungkus nasi. Tapi ternyata, bagi orang yang susah, sebungkus nasi ini amat besar artinya. Ternyata masih ada warga di sekitar kita yang untuk makan nasi dengan lauk yang layak saja mereka tak mampu,” ungkap Zupri.

Zupri juga mengaku sebenarnya sulit baginya untuk percaya dengan apa yang terjadi di depan matanya. Tapi begitulah realita yang ia lihat langsung dengan mata kepalanya sendiri. Selama ini, ia mengira, tak memiliki beras untuk dimasak tak terjadi di sekitar kita. Selama ini, dia menyangka, masyarakat di sekeliling kita tidak mungkin rasanya sampai tak punya beras untuk dimasak.

Apalagi katanya, di tengah banyaknya bantuan-bantuan sosial yang diberikan oleh pemerintah baik pusat maupun daerah. Menurut pendapatnya, akan tidak mungkin rasanya ada warga yang sampai luput dari bantuan-bantuan tersebut.

Lalu, Zupri membagikan cerita haru lainnya yang ia alami saat membagikan nasi bungkus ke rumah warga miskin. Tepatnya di Desa Empat Balai, Kuok. Kala itu, Ia mengantarkan nasi bungkus untuk seorang nenek yang kata warga setempat kondisinya amat memprihatinkan. Benar saja, tutur Zupri, sang nenek hanya tinggal di bawah rumah panggung. Sedangkan bagian utama rumah miliknya itu tidak bisa ditempati lagi karena kondisinya sudah rusak berat. Sebuah tempat tinggal yang jauh dari kata layak apalagi bagi orang setua itu.

Zupri mengisahkan, sang nenek dengan tangan gemetar mengambil nasi bungkus pemberiannya dengan tak henti-henti mengucap rasa terima kasih berkali-kali. Seolah yang ia terima adalah bongkahan emas yang sangat mahal. Padahal itu hanya sebungkus nasi yang harganya tidak seberapa bagi kebanyakan orang.

Zupri pun seakan tak percaya, di tengah banyaknya bantuan rumah layak huni, bantuan rehab rumah dari pemerintah baik pusat maupun daerah bagi warga miskin, masih ada warga yang rumahnya sangat tidak layak. kondisi itu juga adalah realita yang juga ia temukan terjadi di sekitar kita.

Zupri Bendang juga sempat menginisiasi buka puasa bersama dengan anak-anak panti asuhan di Kuok, di bulan puasa lalu, tepatnya pada Minggu, 25 April 2021.

Setelah mengalami berbagai macam pengalaman dan peristiwa menyayat hati, Zupri mengaku semakin termotivasi untuk terus berbagi nasi bungkus kepada sesama. Sejauh ini, dia menyebut telah membagikan nasi bungkus di delapan desa. Kedelapan desa itu adalah :

1.Desa Batu Langka Kecil
2.Desa Sipungguk
3.Desa Binuang
4.Desa Pulau Jambu
5.Desa Empat Balai
6.Desa Bukit Melintang
7.Desa Pulau Terap
8.Desa Kuok.

Berkat majunya dunia informasi seperti saat ini, aksi Jumat Berkah ala Zupri ini tersebar dengan cepat. Banyak warga yang mengetahui aksi mulia ini jadi berharap di Jumat yang akan datang Zupri hadir ke rumah mereka.

Zupri juga mengatakan akan terus melakukan aksi berbagi rizki di Jum’at-Jum’at berikutnya. Dia pun berharap orang lain dapat melakukan hal serupa yang ia lakukan atau bahkan bisa lebih. Harapannya, agar lebih banyak orang yang bisa terbantu.

Zupri juga mengungkap sumber uang sedekah nasi bungkus yang ia berikan, sebagian besar ia dapat dari titipan seorang dermawan. Namun ia tak ingin nama sang dermawan diungkap. Zupri hanya menyebut sang dermawan dengan sebutan hamba Allah. (naz)

Check Also

Garap Pasar Eropa dan India, PTPN V Hasilkan Devisa USD18,22 Juta

Aktivitas pengapalan komoditas minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) di Pelabuhan Dumai, Riau. …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.