Selasa , 23 April 2024

Vaksin Kedua, tak Lagi Seperti Pengalaman Pertama

Tensi Lumayan Tinggi, Selesai Suntik Senang Hati

Testimoni Khairul Amri usai di-vaksin, beberapa waktu lalu.

 

Laporan KHAIRUL AMRI, Pekanbaru
amrik4551@gmail.com

SETIAP orang punya cerita dan pengalaman saat di vaksin pertama dan kedua. Ini vaksin Covid 19, walau sudah familiar masih saja banyak yang harap-harap cemas. Saya ingin berbagi cerita lagi.

Tak lagi seramai vaksin pertama. Kali ini, vaksin kedua dilaksanakan di rumah sakit. Rujukan pas saat vaksin pertama, saya harus di Rumah Sakit Awal Bros Sudirman, Selasa (22/6/2021).

Sebelum pukul 09.00 WIB sudah tiba di lobi rumah sakit. Cek suhu tubuh di pintu masuk, petugas jaga langsung mengarahkan ke lift. Area vaksin ada di lantai A (lantai 10, red) rumah sakit itu.

Sampai di lantai A, pas pukul 09.00 WIB. Tak nampak suasana ramai, apalagi berdesak-desakan. Karena sudah dijadwal, perawat langsung mengajak ke ruangan vaksin. Ada juga warga yang antre. Tapi tidak sampai berlama-lama.

Ada tiga dokter di ruangan itu. Saya dapat giliran vaksin sama dr Renny. Hanya perlu menunggu dua orang di depan, tibalah giliran saya pula untuk di-vaksin. Setelah nama dipanggil, langsung diarahkan ke meja vaksin.

Persis sama seperti vaksin pertama. Si perawat melakukan cek tensi. Setelah itu, disodorkannya formulir isian tentang kesehatan dan riwayat diri kita. Juga ada lembaran khusus persetujuan untuk di-vaksin kedua.

Tensi saya lumayan tinggi. Saya lihat di alat ukur, tertera angka 147/88. “Lumayan tinggi ini tensinya. Tapi masih dalam batas toleransi untuk dilakukan vaksin,” kata perawat itu menjelaskan. Ia juga bertanya, apakah ada penyakit bawaan. Alergi obat dan pengentalan darah. Semua saya jawab, tidak.

Saya diminta bergeser ke bangku samping. Ada dr Renny yang sudah siap untuk mem-vaksin. “Ini vaksin kedua? Ada efek vaksi pertama? Setuju untuk di-vaksin kedua ya?” Itu beberapa pertanyaan dr Renny, sebelum memberi suntikan.

Setelah semua aman, jarum suntik pun ditusuk ke panggal lengan sebelah kiri. Tak sampai satu menit, vaksinasi pun selesai. Saya diminta menunggu 15 menit, setelah itu akan dipanggil untuk menerima bukti selesai di-vaksin.

Nama saya dipanggil. Petugas di meja pelayanan sudah menyiapkan kertas bukti vaksin. “Ini bukti selesai di-vaksin ya Pak. Nanti akan ada juga SMS di hp Bapak, isinya link kartu online bukti vaksinasi Covid 19,” ujar petugas itu. Saya pun boleh keluar ruangan.

No Efek Samping, No Tipu-tipu

Vaksinasi itu sejatinya baik. Karena bertujuan untuk meningkatkan kekebalan tubuh (imunitas) dari penyakit tertentu. Kalau sekarang di-vaksin Covid, itu artinya, setelah menerima vaksin ini, diharapkan tubuh kita akan lebih kebal ditulari oleh virus corona. Namanya juga usaha, tentu harus juga dibarengi keyakinan dan doa kita.

Apa vaksinasi kedua ini tidak ada efek negatifnya? Alhamdulillah, saya tidak merasakannya.

Saya di-vaksin pada Selasa (22/6/2021). Pagi hari. Setelah di-vaksin tetap beraktivitas seperti biasa. Kondisi tubuh normal. Efek kurang baik ke tubuh, akibat vaksin ini tidak terasa.

Rabu (23/6/2021). Bangun tidur, memang bekas suntikan di lengan kiri masih terasa. Tapi secara umum, tubuh justru terasa lebih fresh. Seperti biasa, bangun subuh, salat berjamaah, lanjut ngaji Alquran dan olahraga ringan di pagi hari.

Kamis (24/6/2021). Nyaris sudah tidak lagi ada rasa sakit di pangkal lengan sebelah kiri. Kondisi tubuh pun segar. Aktivitas sehari-hari, baik di rumah maupin di luar, tetap dijalani seperti biasa.

Nah, pas Jumat (25/6/2021). Karena kondisi tubuh sehat-sehat saja, saya pun mulai gowes lagi. Terasa luar biasa. Walau sedikit mendung, tetap bisa gowes asyik pagi itu. Semula agak ragu, tapi akhirnya saya tetap bisa menuntaskan jarah tempuh 25 kilometer lebih. Wah, tubuh benar-benar terasa makin bugar.

Inilah yang saya kira bisa menjadi sugesti baik bagi orang lain. Jadi, vaksin bagi saya, no tipu-tipu juga. Setelah dijalani sendiri, efeknya dirasakan sendiri. Ternyata justru membuat tubuh semakin sehat. Hati pun jadi senang.

Bagi saya, memang jujur saat akan di-vaksin, itu salah satu kuncinya. Ikhtiar untuk sehat, ya salah satunya lewat vaksin.

Namun dalam kondisi yang belum benar-benar pulih 100 persen ini, protokol kesehatan harus tetap dijalankan. Apa itu? Selalu pakai masker, cuci tangan dan jaga jarak. Tetap jaga kesehatan. **

Check Also

Yayasan Sekawan Serahkan Nasi Kotak untuk Anak-anak Panti Nur Rahmat Ilahi Kubang

Pekanbaru (khabarmetro.com) – Sebagai wujud kepeduliannya terhadap anak-anak yatim dan piatu serta anak-anak terlantar, Selasa …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

slot thailand slot gacor resmi demo slot