Sabtu , 14 Desember 2024

Presiden RI Apresiasi Riau Tetapkan Status Siaga Karhutla 

 

PEKANBARU, (Khabarmetro.com)– Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) aresiasi Pemerintah Provinsi (Pemprov) buat kebijakan penetapan status Siaga Darurat Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla). Pasalnya penetapan status tersebut merupakan langkah cepat untuk mengantisipasi terjadinya Karhutla di Riau yang saat ini sudah mulai masuk musim kemarau.

Hal tersebut diungkapkan langsung oleh Presiden RI, Jokowi dalam Rapat Koordinasi (Rakornas) pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) tahun 2021 yang juga dihadiri Gubernur Riau serta Forkopinda Riau, Senin (22/2) di Istana Negara. Dimana ia mengharapkan dengan telah ditetapkannya status Siaga Darurat Karhutla tersebut kejadian Karhutla di Riau bisa di tangani maupun di antisipasi dengan maksimal. Terutama dalam mempertahankan Riau bebas asap seperti tahun sebelumnya.

“Ini sangat bagus, siap-siap dan terus waspada dan jangan sampai nanti administrasi dan payung hukumnya belum siap, kebakarannya membesar. Mau melakukan sesuatu tidak ada payung hukumnya,” ujarnya.

Ia juga mengharapkan, hal ini juga menjadi acuan bagi daerah yang rawan Karhutla lainya. Terutama segera  melakukan pengkajian lebih dalam terkait Karhutla. Sehingga kedepan tidak sampai terjadi sesuai yang dikhawatirkan sebelumnya.

“Saya hanya ingin mengingatkan, meski  saat ini beberapa daerah menghadapai bencana banjir maupun longsor. Namun  Antisipasi untuk ancaman Karhutla tidak boleh kendor,” katanya.

Ia mengharapkan, seluruh pejabat terkait di daerah untuk terus meningkatkan sinergitas terkait penganan Karhutla ini. Dimana sinergitas ini tidak hanya koordinasi tapu juga sinergitas eksekusi dilapangan yang lebih maksimal.

Setiap tahun mulai dari tahun 2015 lalu, setiap ada kebakaran hutan selalu mengadakan pertemuan seperti saat ini. Tujuannya, agar untuk mengingatkan agar jangan sampai terjadi lagi Karhutla.

“Untuk itu kepada Pangdam, Kapolda, Polres sampai Dandim agar bisa terus meningkatkan sinergitas di daerah masing. Terutama bagi pejabat baru Untuk terus melakukan koordinasi,” katanya.

Lebih jauh kata Jokowi, pada tahun 2016 lalu sudah ada kesepakatan bersama terkait Karhutla ini. Untuk itu ia meminta jangan sampai melanggar aturan main yang telah disepakati bersama itu.

“Saya masih ingat waktu kejadian tahun 2015 lalu, yaitu saya mau ke Pekanbaru, Provinsi Riau karena asap saya harus turun di Padang.

Begitu juga di Kalimantan saya harus turun di Kalimantan Selatan dan melalui jalur darat mencapai 4 Jam. Untuk itu saya ingatkan jangan sampai terjadi lagi kejadian ini,” tegasnya.

Sesuai laporan BMKG kata Jokowi, puncak musim kemarau akan terjadi pada Agustus depan. Dimana hingga untik masa transisi masuk musim kemarau berada pada bulam Mei ke April. Namun di Sumatera dari awal Januari lalu sudah maulai banyak laporan kejadian Karhutla dan ini juga harus menjadi pertimbangan untuk bergerak cepat.

“Mulai saat ini terus bergerak dan siapkan seluruh persiapan baik ditingkat organisasi maupun tim lainya. Sehingga ketika sudah masuk musim panas kita sudah siap menghadapai dan mencegah terjadi Karhutla,”

Dalam pencegahan Karhutla ini, ada beberapa yang harus di perhatikan, diantaranya prioritaskan pencegahan jangan sampai terlambat, karena kalau sudah terlambat terlambat sudah silit seduainpengalaman sebelumnya.

Selanjutnya, manajemen dilapangan yang harus akurat dalam segi apapun, baik monitoring mau penindakan titik apai sekecil apapun yang harus segera ditangani.

“Infrastruktur monitoring harus terukur sampai tingkat bawah, yaitu dengan memanfaatkan teknologi yang harus update setiap saat. Seperti Apilkasi Dasbor yang dimiliki Riau yanf bisa memantaunsampaintingkat bawa,” tuturnya.(dre)

Check Also

Ketum PWI Pusat Zulmansyah Sekedang Buka Seminar PON : Gengsi atau Prestasi

Bandung– Ketua Umum Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pusat, Zulmansyah Sekedang, resmi membuka seminar Evaluasi Pekan …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *