PEKANBARU (Khabarmetro.com)— Biddokkes Rumah Sakit Bhayangkara Polda Riau Launching, Aplikasi Sistim Informasi Data Odontogram (SIDAOD), Selasa (3/11) di Aula Rumah Sakit Awal Bros, Jalan Sudirman, Pekanbaru, Provinsi Riau.
Lanching Aplikasi SIDAOD yang dilakukan lansung oleh Kepala Rumah Sakit (Karumkit) Bhayangkara, AKBP drg Agung Hadi Wijanarko SpBM tersebut, juga dihadiri Ketua Persatuan Dokter Gigi (PDGI) Wilayah Provinsi Riau, drg Aldes Evarina MARS, PDGI Kota Pekanbaru, Kepala Cabang BPJS Pekanbaru, drg Nora Duita Manurung MPH, pihak Dinas Kesehatan Provinsi Riau, Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru, serta 15 dokter gigi dari berbagai klinik di Kota Pekanbaru.
Dimana, Karumkit Bhayangkara, AKBP drg Agung Hadi Wijanarko SpBM mengatakan, jika aplikasi SIDAOD tersebut merupakan aplikasi terobosan baru untuk identifikasi korban yang yang sulit dikenali atau sudah masuk proses pembusukan. Seperti Korban bencana Alam, bencana massal, tindak kejahatan dan korban-korban lainya.
“Yang dimaksud data odontogram tersebut adalah data yg diambil dari gigi geligi seseorang yang merupakan salah satu bagian dari isi rekam medis yang kedepannya harus diisi oleh dokter gigi di fasilitas pelayanan kesehatan. Hal ini sesuai dengan Permenkes 269 tahun 2008 dan permenkes 89 th 2015,” katanya.
Selain itu katanya, Aplikasi SIDAOD tersebut juga merupakan aplikasi yang mampu mempercepat dan mempermudah proses identifikasi sesui aturan. Dimana saat ini untuk data odontogram yang sesuai standart dan sesuai aturan masih belum banyak dibuat oleh dokter gigi di berbagai daerah. Untuk itu aplikasi SIDAOD ini dibuat agar para dokter gigi bisa lebih muda dalam membuat data odontogram pasien sebagai salah satu isi rekam medis.
“SIDAOD ini juga bisa untuk menyimpan data odontogram sebagai data base ante mortem yang dapat digunakan sebagai pendukung proses identiikasi terhadap korban yang sudah tidal utuh lagi atau sudah mengalami pembusukan,” jelasnya.
Lebih jauh kata Perwira dua melati ini, aplikasi SIDAOD merupakan persembahan Biddokkes Polda Riau yang mempunyai tugas pokok dalam mendukung keberhasilan operasional kepolisian. Terutama sebagai pendukung proses identifikasi. Dimana aplikasi ini merupakan hasil karya dirinya sendiri yang menjabat sebagai Kepala RS Bhayangkara Tk III Pekanbaru yang juga sedang menjalani pendidikan PKN timgkat II angkatan XIV tahun 2020 sebagai bagian dari tugas akhir pendidikan berupa projek perubahan.
“Dengan adanya aplikasi ini, diharapkan dapat memperbanyak data odontogram yang sesuai standart dan aturan yang tersimpan dengan baik. Sehingga dapat mengoptimalkan penggunaan data odontogram sebagai data ante mortem untuk mempermudah dan mempercepat proses identifikasi korban kedepan,” tuturnya.
Aplikasi SIDAOD Biddokes Polda Riau, ini sangat di apresiasi oleh Ketua Persatuan Dokter Gigi (PDGI) Wilayah Provinsi Riau, drg Aldes Evarina MARS. Dimana ia mengatakan aplikasi ini sangat bagus dan bisa segera di sosialisasikan yang juga sebagai pilot projek di wilayah Riau.
“Kita harap seluruh dokter gigi di Riau, khususnya yang tergabung dalam PDGI di Riau bisa segera mengikuti aplikasi SIDAOD ini untuk identifikasi pasien yang berkunjung,” jelasnya.
Hal senada juga disampaikan Kepala BPJS Pekanbaru, drg Nora Duita Manurung MPH, dimana ia mengatakan BPJS sangat mendukung aplikasi SIDAOD yang dipersembahkan Biddokes Polda Riau ini. Karena pencatatan riwayat pelayanan setiap pasien itu sangat penting. Baik untuk identifikasi, penelitian maupun hal lainya untuk ke akuratan data.
“Hal ini juga dibutuhkan oleh BPJS untuk mengetahui riwayat peserta BPJS. Maka itu kita sangat mendukung aplikasi ini,” katanya.
Ia juga berharap, kedepannya aplikasi ini segera merata di seluruh wilayah. Sehingga data anggota di BPJS pun juga akan lebih maksimal. Dimana untuk tahap awal ini ia lansung memasukan sebanyak 15 anggota yang kedepannya akan terus dikembangkan.
“Ini kita lakukan secara bertahap, dan kita berharap dalam waktu cepat program ini bisa segera disingkronkan dengan BPJS,” tuturnya. (dre)