Kamis , 25 April 2024

Penjelasan Agus Candra, Ketua Komisi IV Soal Kinerja Bupati Catur Dari Infrastruktur, Perumahan Rakyat Hingga Pandemi

BANGKINANG (Khabarmetro.com) – Bupati Kampar, Catur Sugeng Susanto telah memimpin Kabupaten Kampar lebih dari tiga tahun, terhitung sejak dilantik bersama almarhum Azis Zaenal pada Mei 2017 lalu. Tapi, apakah program pembangunan prioritasnya yang bertajuk 3I sudah terealisasi dengan baik?

Menjawab pertanyaan kami dan mungkin pertanyaan banyak pihak, Agus Candra, Ketua Fraksi Partai Golkar, partainya Bupati, menjelaskan, bahwa realisasi visi-misi Bupati Kampar sudah dilaksankan dengan baik. “Terutama yang menyangkut dengan infrastruktur jalan dan jembatan yang telah dimulai sejak zaman Bupati Azis Zaenal masih hidup,” ucap Ketua Komisi IV, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Kampar, Rabu (25/11/2020).

Pasca dilantik pada 2017, lanjut Agus, almarhum Azis Zaenal telah meletakkan pondasi pembangunan yang sangat baik, seperti pembangunan jembatan di Kuok, jembatan di Kampar Kiri, jalan dan jembatan di jalur Interpretasi Kampar Kiri Hulu serta berbagai infrastruktur jalan termasuk beberapa jalan poro juga telah mulai dibangun.

Agus menjelaskan, pasca-meninggalnya Azis Zaenal, kemudian kepemimpinan dilanjutkan Bupati Catur Sugeng Susanto, pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD ) 2019 capaian realisasi pembangunan sangat baik. Hal ini dibuktikan dengan serapan anggaran yang mencapai 98 persen pada tahun tersebut.

Kata Agus, capaian itu disebabkan oleh besarnya komitmen Bupati Catur dalam menghadirkan pembangunan sesuai dengan janji kampanye Aziz-Catur. Lanjut Agus, sepeninggal almarhum, semua program pembangunan infrastruktur terutama jalan dan jembatan tetap berlanjut kecuali pembangunan jembatan di Tanjung Berulak yang sementara ditunda karena terindikasi bermasalah.

“Selebihnya yang tidak ada masalah, dilanjutkan semuanya oleh Pak Bupati Catur,” tegas Agus.

Djelaskan Agus, sejak menggantikan Azis, Bupati Catur juga dihadapkan pada tantangan yang sangat berat akibat terjadinya pendemi Covid-19, dimana ia dihadapkan pada konsekuensi tidak mudah dalam hal perubahan APBD karena terjadinya refocusing dan realokasi hingga bahkan rasionalisasi anggaran.

Dia menilai, performa pembangunan di masa Catur Sugeng justru sangat baik, meski pandemi melanda, pembangunan tetap berjalan, dengan alokasi anggaran yang sangat besar, yakni mencapai lebih kurang 250 miliar untuk pembangunan bidang infrastruktur telah terealisasi.

“Di musim pandemi ini, kita masih mampu mengalokasikan anggaran lebih kurang 250 miliar untuk bidang pembangunan infrastruktur,” ucap Agus.

Agus pun mengungkap, banyak daerah yang ia kunjungi dalam studi banding sebagai angggota dewan, kebijakan pembangunannya sangat terganggu oleh pendemi Covid-19. Menurut dia, alokasi pembangunan infrastruktur di berbagai daerah menjadi sangat kecil, disebabkan oleh adanya refocusing dan rasionalisasi anggaran. Di beberapa daerah, sebutnya hanya menyisakan rata-rata 40 sampai 60 miliar untuk infrastruktur.

“Di kita anggaran pembangunannya besar sekali. 250 miliar yang dialokasikan Pak Catur, sepenuhnya untuk masyarakat kita. Kita ada Covid, tapi realisasi pembangunannya sangat baik, seperti tidak ada Covid,” terang putra almarhum Muhammad Amin, tokoh masyarakat Kabupaten Kampar itu.

Agus Candra mengatakan, pada APBD Perubahan 2020 ini, Bupati Catur masih menambah alokasi anggaran hampir 50 miliar untuk infrastruktur.”APBD-P saja hampir 50 miliar yang dialokasikan untuk infastruktur,” imbuhnya.

Ungkap Agus, fakta Ini semakin membuktikan arah kebijakan Bupati Catur pada pembangunan infrastruktur sangat terlihat sekali.

Selain itu, Agus menyebut, dari segi sebaran pembangunan infrastuktur juga sangat merata. Pembangunan telah dinikmati oleh hampir seluruh masyarakat di Kabupaten Kampar. “Kampar Kiri Hulu sudah hampir tertangani dengan baik. Kita berharap pembangunan di Kampar Kiri Hulu tidak hanya menggunakan dana APBD Kampar, tapi juga dapat mengunakan APBD Provinsi Riau dan dana dari APBN. Mengingat pembangunan Kampar Kiri Hulu membutuhkan kordinasi dan koordinasi dengan KLHK (Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan),” terang Agus.

Kemudian dia menjelaskan, pembangunan jembatan dan pembukaan jalan di jalur interpretasi sangat membutuhkan bantuan dari anggaran pusat. Karena pembangunan di wilayah kawasan hutan membutuhkan komitmen, koordinasi serta kordinasi yang luar biasa dengan anggaran yang sangat besar pula.

Lebih jauh, alumni salah satu universitas di Jogyakarta itu mengatakan, dukungan dari Gubernur Syamsuar terhadap pembanguan Kampar juga patut diapresiasi. Komitmen Gubernur untuk menyelesaikan pembangunan jalan provinsi yang menghubungkan Provinsi Riau dengan Provinsi Sumatera Barat di Kampar Kiri dapat sepenuhnya terkoneksi minimal hingga masa jabatan Syamsuar berakhir. Sehingga bila akses antar provinsi ini selesai, dapat membuka isolasi beberapa desa di wilayah itu. Ekonomi masyarakat di desa-desa di sana juga pasti akan meningkat.

“Kita berharap penyelesaikan jalan yang menghubungkan Riau dengan Sumbar di akhir kepemimpinan Pak Syamsuar bisa selesai, sudah terkoneksi,” terang dia.

Salain itu, ada ruas jalan provinsi yang menghubungkan Kampar dan Rokan Hulu juga akan diselesaikan oleh Gubernur Syamsuar. Jalan ini menghubungkan Tapung Hulu dengan Kunto Darussalam di Rokan Hulu. Agus mendapat informasi, Gubernur Syamsuar akan mengalokasikan dana yang cukup besar untuk pembangunan Kabupaten Kampar pada 2021, yakni sebesar 400 miliar untuk infrastruktur, yang dua diantaranya adalah akan menyelesaikan jalur Riau-Sumbar di Kampar Kiri dan jalur Kampar-Rohul di Tapung Hulu.

“Mudah-mudahan informasi ini benar adanya. Dana 400 besar sekali, hampir setengah triliun, jika dana sebesar itu direalisasikan untuk infrastruktur, hasilnya akan besar sekali,” ungkap Agus.

Kemudian, kebijakan 500 bedah rumah bagi masyarakat kurang mampu telah selesai dilaksanakan Pemda Kampar dengan capaian 100 persen pada tahun 2020. Di tahun mendatang, Agus berharap kebijakan bedah rumah ini bisa menjangkau lebih banyak warga kurang mampu lainnya.

Agus menerangkan, pada tahun 2021, program kebijakan pembangunan infrastruktur akan dikonsentrasikan di wilayah tengah, seperti di Salo, Kuok, Bangkinang, Kampar, Kampar Utara, Bangkinang Kota, XIII Koto Kampar, Koto Kampar Hulu hingga ke Tambang dengan tidak mengabaikan wilayah Tapung, Siak Hulu hingga ke Rantau Kampar Kiri, tetap akan menjadi prioritas pemerintah daerah.

Agus menjabarkan, salah satu capaian kinerja Bupati Catur yang dapat dibanggakan adalah dalam hal penanganan pandemi. Agus memberikan penilaian pada bidang ini dengan nilai sangat baik. Alasannya, ruang-ruang isolasi bagi pasien Covid-19 telah disediakan pemda, seperti ruang isolasi di Stanum dan ruang perawatan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bangkinang serta tempat isolasi lainnya dengan dana yang telah diambil dari refocusing dan diperuntukkan bagi penanganan pandemi.

Di samping itu, menurutnya, penanganan dan perawatan serta pemenuhan kebutuhan para pasien Covid-19 hingga bantuan bagi warga terdampak Covid-19 juga ditangani dengan sangat baik.

Semua capain itu, kata Agus juga tidak terlepas dari solidnya tim Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Bupati Catur. Selain solid, komunikasi diantara Bupati dan jajarannya juga cukup baik. Namun demikian, Agus tetap mendorong peningkatan kinerja dari para pimpinan SKPD bisa semakin lebih baik. Sehingga kebijakan yang pro pada kepentingan rakyat juga semakin meningkat ke depannya. (naz)

Check Also

Region Head PTPN IV Regional III: Hari Kemenangan untuk Perkuat Perbaikan

Region Head PTPN IV PalmCo Regional III Rurianto berpesan kepada segenap insan perusahaan agar menjadikan …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

slot thailand slot gacor resmi demo slot