Sabtu , 20 April 2024

PENA EMAS UNTUK KERTAS BERNAMA INDONESIA

PENA EMAS UNTUK KERTAS BERNAMA INDONESIA
Oleh: Heldayati

Pahlawan Ekonomi Nusantara merupakan hak kita semua sebagai Warga Negara Indonesia untuk meraihnya. Membangun ekonomi setelah habis-habisan digempar Pandemi Covid-19 merupakan kewajiban yang harus dilakukan. Kini pandemi sudah sampai dipenghujung keeksisannya, pilihan ada pada kita agar bangkit dan bisa melampauinya.

Tingginya angka kemiskinan di Indonesia menurut BPS pada Maret 2022 adalah 26,16 Juta Jiwa dengan tingkat kemiskinan 9.54% penduduk. Adapun penduduk dengan kategori kemiskinan ekstrem mencapai 5,59 juta jiwa atau 2,04%. Kemiskinan ekstrem didefenisikan oleh Bank Dunia sebagai penghasilan USD 1,9 per orang per hari sesuai dengan kemampuan daya beli yang jika dikonversikan dengan rupiah setara dengan Rp 29.830,00. Berbagai upaya terus dilakukan pemerintah melalui program jangka pendek berupa bantuan langsung tunai dan non tunai serta pemberdayaan masyarakat agar mampu keluar dari garis kemiskinan.

Gerakan Pahlawan Ekonomi Nusantara yang ditengarai oleh Kemensos berupa pendampingan bagi Usaha Mikro, kecil dan menengah (UMKM) mulai dari membuat, pengemasan, pemasaran dan promosi produk dengan tujuan untuk peningkatan ekonomi keluarga merupakan angin segar bagi masyarakat miskin untuk memperoleh kesempatan sebagai Pahlawan Ekonomi Nusantara. Pengoptimalan potensi ibu rumah tangga menjadi sasaran utama. Faktanya melalui program PENA, pelaku UMKM dari masyarakat miskin ternyata berhasil memulihkan perekonomian, terlihat dari angka kemiskinan ekstrem yang bisa terus ditekan dari 2,14% menjadi 2,04%.

Kemajuan teknologi merupakan kabar gembira agar aktivitas usaha bagi masyarakat miskin bisa mengalami perubahan menuju digitalisasi. Hal ini dapat dilakukan dengan program PENA EMAS yakni pahlawan Ekonomi Nusantara dengan memaksimalkan pemanfaatan E- Money, E-Commerce, dan Sosial Media. Meskipun tergolong sebagai masyarakat yang membutuhkan dan penerima bantuan namun jangan sampai menjadi msyarakat yang
terbelakang.

Peran pemerintah sangat dibutuhkan untuk turut serta mengenalkan, memberikan pendampingan serta memfasilitasi masyarakat miskin terkait pemanfaatan teknologi digital untuk bisa memasarkan dan memperomosikan usaha. Para pejuang perekonomian bangsa ini harus terus didukung agar dapat berkembang dan berdikari membangun ekonomi yang mandiri.
Hak masyarakat miskin untuk mendapatkan fasilitas dan edukasi pemanfaatan teknologi digital haruslah diprioritaskan.

Melalui PENA EMAS inilah satu-satunya kesempatan masyarakat miskin untuk mendapatkan edukasi dan dukungan fasilitas teknologi digital. Harapannya adalah pemerintah dapat menyetujui dan merealisasikan gerakan PENA EMAS ini, agar terbangun masyarakat miskin yang melek teknologi dalam rangka mewujudkan Indonesia bebas kemiskinan tahun 2024.

Hidup boleh tidak beruntung dengan terlahir miskin namun tidak menyerah dengan keadaan dan berusaha mencari jalan keluar adalah langkah utama agar mampu keluar dari keterpurukan .

Check Also

Yayasan Sekawan Serahkan Nasi Kotak untuk Anak-anak Panti Nur Rahmat Ilahi Kubang

Pekanbaru (khabarmetro.com) – Sebagai wujud kepeduliannya terhadap anak-anak yatim dan piatu serta anak-anak terlantar, Selasa …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

slot thailand slot gacor resmi demo slot