Jumat , 19 April 2024

Pekanbaru Bertransformasi Menjadi Kota Megapolitan Pekansekawan

 

PLTU yang dibangun di Kawasan Industri Tenayan.

SEJAK sepuluh tahun terakhir, geliat kemajuan Kota Pekanbaru yang dipimpin DR H Firdaus – Ayat Cahyadi sungguh luar biasa. Kemajuan demi kemakjuan itu tergambar dari perkembangan kota dan berbagai sisi kehidupan masyarakat lainnya. Seperti bermunculan pusat peberlanjaan, perhotelan, pembukaan akses jalan utama dan menjamurnya tempat hiburan hampir berbagai sudut Kota Pekanbaru.

Makanya tak heran, sesuai targetnya menjadikan Kota Metrpolitan sudah nyata ada. Bahkan melihatkan perkembang yang ada, Ibukota Provinsi Riau ini terus bergerak dan bertransformasi menjadi Kota Megapolitan Pekansekawan (Pekanbaru, Siak, Kampar dan Pelalawan).

Sebenarnya secaara teori Pekanbaru menuju Kota Megapolitan sudah terlaksana. Karena Kota Megapolitan sesuai dengan defenisi Megapolitan adalah kota yang berkembang dengan sangat dahsyat membengkak secara fisik dan demografis, memiliki kegiatan (terutama ekonomi) yang sudah berdampak luas dan dengan skala yang sangat besar.

Begitu juga defenisi berdasarkan Manual Otonomi Daerah dari Departemen Dalam Negeri (2003) bahwa Kota Pekanbaru sudah menjadi Kota Megapolitan. Karena  Kota Megapolitan itu merupakan kawasan perkotaan yang terdiri atas satu Kota inti berstatus otonom dan kawasan perkotaan di sekitarnya yang membentuk suatu sistem fungsional dengan jumlah penduduk melebihi 1.000.000 jiwa. ”Berdasarkan Sensus penduduk, saat ini pendudukan Kota Pekanbaru 1,2 juta jiwa pada malam hari dan 1,4 juta jiwa pada siang hari,” papar Walikota Firdaus saat konfrensi pers, belum lama ini.

Bahkan dalam kurun waktu satu dekade ini perkembangan Kota Pekanbaru sangat pesat. Pekanbaru mampu hadir sebagai magnet pertumbuhan dan menjadi lambang semangat serta ambisi dari sebuah kota yang terus bergerak maju dalam mewujudkan sebagai pusat bisnis dan investasi di Indonesia.

Dikatakan Firdaus, sisi lain Ikhitiar untuk menjadikan kota Pekanbaru lebih kompetitif melalui peluang baru yang disediakan oleh desentralisasi, dan mempersiapkan strategi pembangunan yang memberikan dampak luas terhadap ekonomi, investasi dan sosial menjadi bagian penting dalam menuju kota yang dicintai oleh warganya. Upaya ini juga telah mendorong manajemen publik yang lebih efektif dan efisien serta meningkatkan tata kelola pemerintah kota Pekanbaru dalam pemberian layanan termasuk dengan hadirnya Mal Pelayanan Publik, sebuah terobosan dalam pelayanan Pemerintah Kota yang terintegrasi dan terpadu.

Dengan posisi wilayah yang sangat strategis, Pekanbaru memiliki potensi yang unik, karena berada tepat di tengah propinsi Riau dan di jantung pulau sumatera. Dikelilingi daerah yang kaya dengan sumber daya alam, berada pada jalur lintas timur Sumatera dan sekaligus berfungsi sebagai pintu gerbang Indonesia bagian barat menuju kawasan Asia, Amerika dan Eropa. Kini, Pekanbaru menjelma menjadi kota harapan baru di Negara Republik Indonesia.

Disamping berkembang menjadi sebuah metropolitan Pekansikawan (Pekanbaru, Siak, Kampar dan Palalawan). Daerah-daerah Pekansikawan saat ini tumbuh menjadi salah satu pusat kegiatan nasional dan memberi pengaruh positif terhadap pertumbuhan ekonomi regional khususnya wilayah sumatera.

Kerjasama ini bertujuan untuk peningkatan efisiensi dan efektifitas pelayanan publik, percepatan pengembangan daerah perbatasan, pengelolaan potensi daerah dengan saling menguntungkan demi kepentingan masyarakat, serta bertujuan untuk peningkatan kualitas pelayanan publik yang efektif dan efisien di wilayah PEKANSIKAWAN yang memiliki penduduk 2,3 juta jiwa.

Pekansikawan adalah kerja sama regional untuk percepatan pertumbuhan kawasan dalam pembangunan kota yang modern, melalui konsep smart city atau kota pintar, liveable city atau kota layak hidup, dan greencity. Sebagai pemimpin kota yang baik harus memikirkan pertumbuhan regional karena ketika kota metropolitan berkembang, akan membutuhkan kerja sama dari wilayah atau kabupaten sekitarnya.

Disamping itu juga usaha untuk mengintegrasikan lingkungan ke dalam pengambilan keputusan ekonomi sangat penting untuk pertumbuhan cerdas: kota harus berinvestasi dalam infrastruktur dalam membangun sumber daya manusia dan pelayanan agar masyarakat bisa hidup dengan layak berkualitas, efektif dan efisien. Pemko Pekanbaru menggagas Kota Metropolitan Pekanbaru, Siak, Kampar, dan Pelalawan (Pekansikawan) sejak 2016 lalu. Gagasan itu terwujud pada 2019 bersama 20 kawasan metropolitan lainnya di Indonesia.

Saat ini, masa kepemimpinan Firdaus Ayat sudah membuka akses ke seluruh Pekansikawan. Masyarakat di daerah hinterland Pekansikawan saat ini telah dimudahkan begitu juga sebaliknya. Dari akses transportasi, skema KPBU SPAM, pendidikan, dan fasilitas kesehatan yang telah bisa dinikmati oleh masyarakat di daerah hinterland Pekansikawan d

Dimulainya pelaksanaan Konektivitas armada atau Moda Angkutan Darat dengan adanya rencana operasi angkutan massal aglomerasi pekansikawan, Terminal BRPS-Simpang Sei Pinang, Terminal BRPS-Rimbo Panjang, Terminal BRPS-Marpoyan (Via Kubang Raya) dan Stadion Rumbai-Minas dan Pasar Tangor-Simpang Beringin

Selanjutnya, sistem KPBU SPAM Kampar-Pekanbaru yakni Desa Kualu Kecamatan Tambang, Kabupaten Kampar menjadi salah satu lokasi terwujudnya gagasan Firdaus saat masih menjabat sebagai Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) beberapa tahun lalu. Sedangkan mengenai Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) juga perbaikan dan meminta bantuan Pemerintah Provinsi Riau.

”SPAM regional lintas Pekanbaru dan Kampar merupakan salah satu agenda pembangunan kawasan Metropolitan Pekanbaru Siak Kampar dan Pelalawan (Pekansikawan). Artinya, proyek ini didukung Pemprov Riau, Pemko Pekanbaru, dan Pemkab Kampar,” bebernya.

Pembangunan dibidang Pendidikan. Kemajuan pendidikan ditandai dengan beberapa buah sekolah di daerah penyangga milik Pemko Pekanbaru yang diisi oleh murid-murid, anak-anak kita dari daerah Penyangga seperti Kampar, Pelalawan dan Kabupaten Siak. Kemajuan bidang Kesehatan, hal itu ditandai dengan pembangunan Fasilitas Kesehatan (Faskes) berupa Rumah Sakit tipe A, B dan poliklnik yang kebanyak dilakukan pihak swasta yang turut mengakomodir masyarakat di daerah penyangga Pekansikawan.

Selain itu, unsur yang semakin Pekanbaru menyongsong Megapolitan Sikawan adalah di tahun 2021, Kota Pekanbaru ditetapkan oleh BRIN (Badan Riset Nasional) sebagai Daerah yang memiliki daya saing sangat tinggi. Nilai Indeks Daya Saing Kota Pekanbaru tahun 2021 dari keempat aspek yang diukur adalah 3.757 dengan rincian masing masing aspek adalah Aspek Ekositem Inovasi sebesar 3.94, Aspek Penguat/ Enabling Environtment sebesar 3.21, Aspek Sumber Daya Manusia/ Human Capital sebesar 4.00 dan Aspek Pasar Sebesar 3.88. Pekanbaru merupakan kota dengan perputaran uang tertinggi di luar pulau Jawa, ditetapkan merupakan kota tujuan investasi nasional selama +/- 8 tahun bertururt. Dan, merupakan kota tujuan investasi nasional selama +/- 8 tahun berturut-turut. (*)

Check Also

Yayasan Sekawan Serahkan Nasi Kotak untuk Anak-anak Panti Nur Rahmat Ilahi Kubang

Pekanbaru (khabarmetro.com) – Sebagai wujud kepeduliannya terhadap anak-anak yatim dan piatu serta anak-anak terlantar, Selasa …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

slot thailand slot gacor resmi demo slot