Rabu , 24 April 2024

Lontarkan Ucapan “Pikun”, Dr Adam Nilai Bupati Meranti Tak Hargai Budaya Melayu

Diingatkan, Kalau Begini Adil Akan Berhadapan dengan Golkar

Dr Adam SH MH.

PEKANBARU (Khabarmetro.com)- Pernyataan Bupati Meranti HM Adil di media, yang sempat menyebut Gubernur Riau H Syamsuar “pikun”, menyulut kekesalan dan keprihatinan banyak pihak. Termasuk dari keluarga besar Partai Golkar di Riau.

Salah satu kekesalan dan rasa prihatin itu datang dari Politisi Partai Golkar Riau, Dr Adam SH MH. Ia turut mengomentari sikap Bupati Meranti M Adil yang dinilai terlalu lancang mengumbar kata tak etis terhadap Gubri, yang merupakan Ketua DPD I Golkar Riau, yang sejatinya adalah pemimpin di negeri Melayu saat ini.

Selaku anak jati Melayu, Adam tidak terima pernyataan Bupati Meranti tersebut yang dinilai telah merendahkan atau tidak menghargai budaya Melayu. Karena meski berbeda kepentingan, Bupati Meranti Adil, kata Adam, tidak seharusnya berkata lancang terhadap Gubernur Riau, yang merupakan perpanjangan tangan Presiden di provinsi.

“Iya. Pernyataan Bupati Adil yang sebut Pak Syamsuar itu “pikun”. Ini kesannya tak elok dikeluarkan pejabat daerah. Ini kan artinya terkesan tidak menghargai budaya Melayu. Pak Syamsuar itu pemimpin di negeri ini. Beliau wakil pusat di daerah,” kata Adam saat dihubungi wartawan, menanggapi informasi tersebut, Kamis (13/10/2022).

Lalu, terhadap penolakan Bupati Meranti M Adil terhadap agenda kunjungam kerja Gubernur Riau yang merupakan Datuk Seri Setia Amanah Riau ke salahsatu BUMDes di Meranti, Adam pun mengecam penolakan tersebut. Hal tersebut dinilai Adam adalah bentuk pembangkangan kepala daerah terhadap perwakilan pusat di daerah, Gubernur.

“Kalaulah berita penolakan Pak Gubernur oleh Bupati Kepulauan Meranti itu benar, sungguh perbuatan tidak patut, sangat disayangkan,” katanya.

Secara etika ketatanegaraan, Adam menilai, Bupati Meranti ini ambil keputusan yang tidak tepat terhadap penolakan tersebut. Yang pastinya merugikan masyarakat dan daerah Meranti.

“Apalagi kalau alasan menolaknya hanya berdasarkan tendensi pribadi yang tidak jelas. Sebagai pemimpin daerah, sikap itu tidak etis. Jika ada perbedaan politik, itu biasa. Dan dalam perbedaan politik, etikanya tentu ada,” katanya.

Ketua DPD Golkar Kuansing ini tidak terima pemimpin di tanah Melayu ini dilecehkan dengan kata yang tidak semestinya keluar dari seorang bupati.

“Pak Syamsuar itu Gubernur di negeri Melayu. Hargailah beliau. Toh, Pak Gubernur setiap kunjungan, pasti ada bawa bantuan ke daerah dan masyarakat,” tegas politisi muda, Ketua DPRD Kuansing itu.

Karena Bupati M Adil terkesan telah melecehkan Gubernur Riau sebagai perpanjangan tangan Presiden di daerah, Adam meminta agar Mendagri ikut turun tangan dan menyekolahkan Bupati Meranti jika terbukti melanggar aturan.

“Pak Syamsuar itu Gubernur Riau yang merupakan perpanjangan tangan pemerintah pusat di provinsi. Pemimpin di negeri Melayu. Bupati Meranti M Adil itu, tolong hargai budaya Melayu,” tegas Adam.

Lalu, jika Bupati Meranti itu mau kritis terhadap kepemimpinan Gubernur Syamsuar yang merupakan Ketua DPD I Golkar Riau ini, disarankan Adam, kritisi kebijakannya dan jangan dicela pribadinya.

“Kalau mau kritis dengan kepimimpinan pak Syamsuar, kritisi kebijakannya. Dan kalau sudah tendensius seperti ini kepada Pak Syamsuar, saudara berhadapan dengan Golkar,” tegas Adam mengakhiri. (Km1/rls)

Check Also

Hadiri Halal Bi Halal HKR, Wabup Minta Seluruh Masyarakat Rohul Tingkatkan Kebersamaan Dan Persatuan

Rohul -Mengangkat Tema “Merajut Kebersamaan Meraih Kemenangan” Himpunan Keluarga Rokan Hulu (HKR )Pekan baru Provinsi …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

slot thailand slot gacor resmi demo slot