Jumat , 19 April 2024

KUANSING HEBAT DAN EKONOMI KUAT

Bupati: Orang Kuansing Itu Kreatif dan Inovatif

Plt Bupati Kuansing Suhardiman Amby bersama Ketua PWI Riau Zulmansyah Sekedang berbaur dengan wartawan di salah satu cafe di kuansing, belum lama ini.

KABUPATEN Kuantan Singingi terletak pada posisi 0º00′-1º00′ Lintang Selatan dan 101º02′-101º55′ Bujur Timur dengan luas wilayah 7.656,03 km² dengan ketinggian berkisar 25-30 meter diatas permukaan laut. Kabupaten Kuantan Singingi merupakan sebuah Kabupaten Pemekaran dari Kabupaten Indragiri Hulu yang dibentuk berdasarkan Undang-undang Nomor 53 Tahun 1999 tentang Pembentukan Kabupaten Pelalawan, Kabupaten Siak, Kabupaten Rokan Hulu, Kabupaten Rokan Hilir, Kabupaten Karimun, Kabupaten Natuna, Kabupaten Kuantan Singingi dan Kota Batam, dengan Ibu Kota Teluk Kuantan. Jarak antara Teluk Kuantan dengan Pekanbaru sebagai Ibu kota Provinsi Riau Pekanbaru adalah 160 km.

Secara administrasi Kabupaten Kuantan Singingi dibagi 15 kecamatan, 11 kelurahan dan 218 desa. Kecamatan dengan jumlah desa terbanyak adalah Kecamatan Kuantan Mudik, yaitu sebanyak 23 desa dan paling sedikit terdapat di Kecamatan Pucuk Rantau sebanyak 10 desa. Kecamatan dengan luas wilayah terluas adalah Kecamatan Singingi Hilir (981,31 km2).

Brdasarkan data Badan Pusat Statistik Kab. Kuantan Singingi jumlah Penduduk Kabupaten Kuantan Singingi eada tahun 2015 tercatat sebanyak 314.276 jiwa yang terdiri 161.377 jiwa laki-laki dan 152.899 jiwa perempuan. Kecamatan yang paling banyak penduduknya adalah kecamatan Kuantan Tengah yaitu 47.323 jiwa dan kecamatan yang paling sedikit penduduknya adalah kecamatan Hulu Kuantan yaitu 8.678 jiwa.

Dilihat komposisinya, penduduk laki-laki lebih banyak dari penduduk perempuan. Penduduk laki-laki berjumlah 161.377 jiwa dan perempuan berjumlah 152.899 jiwa. Rasio jenis kelamin 105,54. Rasio jenis kelamin yang paling tinggi terdapat di Kecamatan Pucuk Rantau 118,00 dan rasio jenis kelamin yang paling rendah terdapat di Kecamatan Pangean sebesar 99,18.

Sejak dimekarkan 23 tahun lalu, Kuantan Sengingi dengan ibukota Talukkuantan ini tahap demi tahap terus berbenah dan menapaki perkembangan kearah yang lebih baik. Kendati tidak memiliki Sumber Daya Alam (SDA) yang diunggulkan seperti Migas dan tambang batu bara, namun dengan mengandalkan kemampuan dan SDA yang ada saja, Kabupaten yang dinakhodai Plt Bupati Datuk Suhardiman Amby semakin hebat dan ekonomi yang kuat yang didominasi sektor perkebunan sawit dan karet.

Bahkan sejak tahun 2020 dimasa Pademi Covid-19 yang hampir melululantakkan semua sektor kehidupan, namun hebatnya pertumbuhan ekonomi Kuansing mengalami peningkatan yang signifikan. Itu membuktikan, bahwa tipologi dan karakteristik lokal Kuansing agak beda dengan daerah lain.

Jelang Hari Ulang Tahun ( HUT ) Ke 23 Kabupaten Kuantan Singingi ( Kuansing ), Riau Plt. Bupati Kuansing Suhardiman Amby mengatakan pemerintah Kuansing terus berupaya mengembangkan ekonomi kreatif dan saat ini sudah ada, seperti batik Kuansing

Batik Kuansing yang dipelopori Kadis Kopdagrin Drs Azhar, MM saat ini sudah bisa memotivasi kreatifitas masyarakat Kuansing. Menurutnya, masyarakat Kuansing cukup kreatif dalam berinovasi dan berkreasi, tinggal bagaimana pemerintah tetap fokus mendukung ekonomi kreatif tersebut.

Bahkan batik Kuansing saat ini sudah bisa membuka lapangan pekerjaan dan pemerintah terus mendukung dengan program – program pelatihan. Saat ini selain batik kuansing kopdagrin Kuansing juga fokus akan memberikan pelatihan kepada pengrajin sepatu di Kecamatan Benai”. “Kita berkeinginan Kecamatan Benai menjadi Cibaduyutnya Kuansing. Dan banyak lagi sentra ekonomi dan UMKM lainnya di beberapa daerah yang saat ini digesa kemajuannya,” papar bupati.

Bersempena momen jelang Kuansing ke-23, Bupati Suhardiman Amby bersama Kadis Kesehatan Provinsi Riau H Zainal Arifin SKM dan Kadiskes Kuansing Jafrinaldi melakukan penandataganan kerjasama dan menetapkan 25 UPTD Kesehatan di Kabupaten Kuansing menjadi Badan Layanan Umum Daerah (BLUD ), Peluncuran Aplikasi AKU-SIGAP dan pencapaian Universal health coverage (UHC) Senin (3/10). Hal itu juga ditanda tangananinya Peraturan Bupati Tentang perubahan pengelolaan Puskesmas ke BLUD di Pendopo rumah dinas Bupati Kuansing saat acara lonching Aplikasi AKU – SIGAP Dinas Kesehatan Kuansing

Menurutnya Puskesmas harus berbentuk BLUD dikarenakan ada kebijakan dari pemerintah pusat bahwa BPJS akan melakukan transfer dana ke puskesmas yang dapat diakui sebagai pendapatan puskesmas yang sering di sebut dana kapitasi BPJS.

Dengan BLUD ini Puskesmas bisa langsung mengelola pendapatan untuk kebutuhan meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dengan berstatus BLUD ini Kepala puskesmas menjadi pengguna anggaran artinya yang bertanggungjawab, membuat RBA, membuat pengesahan penggunaan anggaran (triwulanan), membuat laporan keuangan berbasis SAK (setiap semester), dan laporan keuangan akan diaudit auditor eksternal.

Puskesmas harus berbentuk BLUD dikarenakan ada kebijakan dari pemerintah pusat bahwa BPJS akan melakukan transfer dana ke puskesmas yang dapat diakui sebagai pendapatan puskesmas yang sering di sebut dana kapitasi BPJS. Suhardiman Amby berharap setelah berstatus BLUD setiap Puskemas bisa lebih berkreasi dan inovasif untuk memberikan pelayan prima kepada masyarakat “Kepala Puskesmas harus bisa berkreasi, berinovasi, guna memberikan pelayan prima kepada masyarakat”, pinta Suhardiman Amby

Selain itu Plt. Bupati Suhardiman Amby juga penandatangan kerjasama untuk pencapaian Universal health coverage (UHC) atau pelayanan semesta di Kuansing. Walaupun berat, pencapaian UHC di Kunasing pihaknya optimis tercapai. Karena saat kepesertaan BPJS Kesehatan di Kuansing sudah 80.79 persen terisi yakni diangka 45.950 jiwa, sementara syarat JKS harus terpenuhi kuota di angka 95 persen.

Makanya, Suhardiman mengintruksi kepada jajarannya untuk memenuhi kuota BPJS yang ditanggung pemerintah segera terpenuhi agar Kuansing bisa masuk kategori Jaminan Kesehatan Semesta dari BPJS. “Semoga 2023 Kuansing termasuk kabupaten yang menerima Jaminan Kesehatan Semesta, sehingga BPJS bisa melayani masyarakat Kuansing dengan cepat dan dimana saja”, pintanya.

Langkah ini untuk memaksimalkan sistem pelayanan prima pada masyarakat. Apalagi semua UPTD Kesehatan di Kuansing sudah BLUD. Dengan pola ini, maka UPTD Kesehatan bisa menggunakan dana operasionalnya sesuai kebutuhan. Namun untuk memberikan pelayanan kesehatan yang prima, harus didukung pula dengan sumber daya yang mumpuni.

Untuk menjawab tantangan itu, Pemkab Kuansing  melakukan kerja sama dengan berbagai perguruan tinggi untuk mencetak SDM Kuansing yang tangguh. Baca Juga : KONI Riau Ultimatum Tuan Rumah Porprov X hingga 20 Oktober ”Sepuluh orang mahasiswa Kuansing sudah kita kirim tahun ini ke Fakultas Kedokteran Universitas Riau. Tahun depan dan selanjutnya, kita ingin kerja sama dengan UGM dan UI. Bahkan sekarang 1 orang siswa MAN 1 Talukkuantan mendapat beasiswa di Rusia. Semuanya kita biayai,” ujarnya. Mahasiswa Kuansing di sekolahkan ini, harus mengabdi ke Kuansing. Bila ini berjalan, maka tahun 2027 Kuansing sudah punya sumber daya manusia di bidang kesehatan yang handal dan konsentrasi ilmu lainnya .

Plt Kadiskes Kuansing Japrinaldi mengatakan, semula hanya ada lima UPTD Kesehatan yang akan di BLUD. Namun semangat kalangan UPTD menyiapkan semua persyaratan, akhirnya semua UPTD Kesehatan Kuansing ini bisa BLUD. Mereka akan ditunjang dengan aplikasi Aku-Sigap untuk memudahkan pelayanan kesehatan yang prima mewujudkan. ”Semua masyarakat Kuansing sekarang sudah bisa menyampaikan keluhan kesehatan mereka yang langsung mendapatkan tanggapan di aplikasi ini dokter yang mereka tuju,” ujarnya.

Kepala Puskesmas Kuantan Tengah, Mimi Saswita SKM sangat bersyukur ditetapkan Puskesmas Kuantan Tengah memakai sistem BLUD. Karena dengan adanya, sistem BLUD pihak rumah sakit lebih bisa memberikan pelayanan optimal tanpa menunggu kebijakan dari Pemkab. Karena semuanya, mulai perencanaan, pengelolaan kuangan serta keuangannnya bisa digunakan sendiri sesuai ketentuan yang berlaku.

Pengamat ekonomi Riau Dr. Trian Zulhadi,SE,M.Ec bahwa saat ini banyak tumbuh sentra ekonimi di Kuansing. “Saatnya pemerintah daerah merubah sumber pertumbuhan ekonomi baru dari sektor ekonomi kreatif ini di kuansing”, ujarnya

Pertumbuhan yang berkualitas merupakan indikator keberhasilan pemerintah dalam melakukan pembinaan dan memberikan stimulan kepada masyarakat, namun harus pertumbuhan yang merata di masyarakat Kuansing. “Pertumbuhan ekonomi yang berkualitas harus didukung oleh segala sektor hal ini perlu didukung oleh sektor ekonomi kreatif”, sebutnya. (adnan buyung)

Check Also

Puluhan Buruh Bongkar FUK-SPTI PT Naga Mas Argo Mulia Desak Nazarial Dicopot sebagai Ketua FUK Desa Talikumain

Penyerahan surat mosi tidak percaya kepada pengurus DPC SPTI Senen 15/04/2024 ROKAN HULU– Puluhan anggota …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

slot thailand slot gacor resmi demo slot