Jumat , 19 April 2024

Koleksi Museum Sang Nila Utama Provinsi Riau

Lukah; Asli Perkakas Tradisi Nusantara

Inilah bentuk lukah. (Dok. Disbud Riau)

PEKANBARU (Khabarmetro.com) – Salahsatu perkakas tradisional masyarakat Melayu di perairan dikenal secara umum bernama lukah. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, lukah adalah (n) alat untuk menangkap ikan (seperti bubu) yang dipasang di dalam air yang tidak berapa dalam.

Istilah lukah identik dengan bubu karena memiliki fungsi dan bentuk yang serupa. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, bubu adalah (n) alat untuk menangkap ikan yang dibuat dari saga atau bambu yang dianyam, dipasang dalam air (ikan dapat masuk, tetapi tidak dapat keluar lagi), jenisnya bermacam-macam, yaitu — batang, — jantung, dan – tadah.

Lukah sudah menjadi alat tangkap ikan tradisional yang dikenal hampir di seluruh wilayah Indonesia dengan beberapa istilah lokal sesuai bahasa daerah masing-masing. Umumnya lukah terbuat dari rotan dan resam berbentuk bulat memanjang, pada bagian ujungnya meruncing namun ada juga yang berbentuk pipih.

Pada bagian dalam lukah dipasang anak lukah (injap atau di daerah lain disebut injok). Injap ini sebagai pintu masuk ikan dan dipasang pada bagian ujung yang berukuran bulat besar dan di ujungnya mengecil (meruncing) sesuai dengan perkiraan ukuran ikan yang akan masuk. Bentuk ini dibuat sebagai perangkap setelah ikan masuk tidak bisa keluar lagi dan terkurung di dalam lukah.

Bagian-bagian lukah bisa dibagi atas mulut, injap, pintu lukah, badan, poka, dan apit lukah. Mulut lukah adalah tempat mengeluarkan ikan yang didapat (terkurung) di lukah. Injap adalah jalinan bilah bambu yang pada salah satu bagian ujungnya diruncingkan lalu dijalin dengan pengikat rotan (resam) menyerupai kerucut.

Bagian ujung injap yang besar disambungkan ke pintu lukah sebagai tempat masuk ikan, lalu bagian yang runcing berada di dalam dan tengah lukah yang setelah ikan masuk akan
terkurung di dalam lukah. Ujung injap yang runcing akan mengakibatkan ikan kesulitan keluar melalui lubang tersebut karena disamping ukuran lubangnya yang kecil juga ujungnya yang runcing akan membahayakan ikan jika memaksa keluar.

Pada masyarakat Melayu di Provinsi Riau, mengenal beberapa istilah injap sesuai dengan bentuk dan tempat penggunaannya yaitu injap sebelah, injap poroan, injap pangalau, dan injap pengurung. Pintu lukah adalah tempat pemasangan lukah sekaligus tempat masuknya ikan ke dalam badan lukah (keseluruhan lukah).

Pada bagian mulut lukah dipasang sumbek (penyumbat mulut lukah) yang dipasang saat lukah dipakai dan akan dibuka saat ikan akan dikeluarkan dari dalam lukah. Sumbek lukah ini biasanya terbuat dari tempurung kelapa dengan ukuran disesuaikan dengan besarnya mulut lukah. Pada bagian sumbek ini dipasang tali dari rotan (resam) sebagai pengikat ke lukah saat ditutup atau dibuka.

Alternatif lainnya sebagai sumbek bisa dipakai rumput-rumput atau kulit kayu atau daundaun yang sesuai dengan kondisi mulut lukah. Poka lukah adalah bilah rotan yang berfungsi sebagai pengapit yang terletak di bagian dalam badan lukah. Sedangkan apit
lukah adalah bambu atau rotan yang dipasang sebagai pengapit lukah. (fed)

Check Also

Puluhan Buruh Bongkar FUK-SPTI PT Naga Mas Argo Mulia Desak Nazarial Dicopot sebagai Ketua FUK Desa Talikumain

Penyerahan surat mosi tidak percaya kepada pengurus DPC SPTI Senen 15/04/2024 ROKAN HULU– Puluhan anggota …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

slot thailand slot gacor resmi demo slot