khabarmetro.com SELALU ADA KABAR BARU
Related Articles
PEKANBARU (khabarmetro.com)-Adanya kekhawatiran dan keraguan sebagian orang tentang kepemimpinan Firdaus-Ayat, kini terjawab sudah. Bukan isapan jempol belaka, sosok Walikota Dr H Firdaus ST MT memang terbukti seorang visioner dan mampu mewujudkan visi dan misinya yang dicanangkan sejak awal memimpin Kota Pekanbaru 2012 lalu.
Sesuai visi Kota Pekanbaru, Terwujudnya Kota Pekanbaru sebagai Pusat Perdagangan dan Jasa, Pendidikan, serta Pusat Kebudayaan Melayu, Menuju Masyarakat Sejahtera yang Berlandaskan Iman dan Taqwa. Hal ini memang bisa dibukti secara nyata dan sudah dirasakan masyarakat.
Seperti misalnya, Pekanbaru sebagai pusat Perdagangan dan jasa serta pendidikan. Ini benar. Kita lihat, bahwa saat ini Kota Pekanbaru perkembangan luar biasa. Kendati covid-19 Pembangunan di Pekanbaru tidak pernah berhenti membangun dan bermunculan pusat pertokoan dan perbelenjaan serta banyak investor menanamkan investasi ke daerah ini.
Begitu juga letak Pekanbaru yang strategis dan berada disimpul ekonomi, seni dan budaya melayu karena daerah berada segitiga Pertumbuhan ekonomi sekaligus pusat perkembangan seni budaya Melayu. Dengan simpul segitiga antara Indonesia-Singapura dan Melaysia Kota yang berdiri sejak 1784 sekarang dan masa akan datang akan tumbuh menjadi kota modren sekaligus pusat perdagangan jasa, pendidikan dan pusat kebudayaan Melayu.
Dengan tumbuh berkembang daerah ini dengan sendirinya semua sektor kehidupan masyarakatnya di Kota Pekanbaru ini menggeliat dan melahirkan kesejahteraan. Sesuai kehidupan masyarakat daerah Melayu yang identik dengan agama Islam, maka untuk mewujudkan ke semuanya itu harus berlandaskan iman dan taqwa.
Makanya untuk mengawal dan rohnya dari visi dan misinya Firdaus-Ayat membuktikannya dengan membangun masjid Paripurna, mulai tingkat Kota Pekanbaru 2 unit masjid, tingkat kecamatan 15 masjid dan tingkat kelurahan keselurahan 83 masjid dengan total keseluruhahnnya berjumlah 100 unit masjid paripurna.
Karena menurut Firdaus, masjid paripurna sebenarnya bukan untuk ibadah saja tetapi masjid ini tempat ibadah umat Islam yang dipergunakan untuk ibadah mahdhah (khusus) maupun ibadah ghairu mahdhah (ibadah secara umum) yang mempunyai kelengkapan yang lengkap dalam bidang Idarah, Imarah dan Ri’ayah serta memiliki manajemen yang baik dalam sistem pengelolaannya dan dapat dijadikan contoh dalam pengelolaan manajemen masjid”.
Apa yang dilakukan Firdaus-Ayat ini bukan tanpa alasan akan tetapi hal itu dilakukannya belajar dan sejarah dan kemajuan peradaban Islam ketika Rasullullah yakni Nabi Muhammad SAW awalnya membangun kota Madina dimulai dari masjid. Makanya, untuk mengawal visinya tersebut, Firdaus Ayat membuat Bvisi Antara 2012-2017 ”Terwujudnya Pekanbaru Sebagai Kota Metropolitan yang Madani” dan kemudian visi antara Visi Antara 2017-2022 yakni Terwujudnya Pekanbaru Smart City Madani
Masjid paripurna bukan sekedar program saja tetapi sangat serius dilakukan Firdaus, Hal itu dibuktiknya, untuk pengelolaan dan keberadaan masjid ini memiliki payung hukum yang kuat yakni Surat Keputusan Walikota Pekanbaru No.854 Tahun 2021 dan juga memikiki struktur kepengurusan yang lengkap. Untuk masjid paripurna tingkat Kota Pekanbaru dewan pembinanya Walikota, Wakil Walikota (ex officio), Ketua Umum Sekretaris Daerah, Wakil Ketua Bidang Idarah. Begitu juga Masjid Paripurna Tingkat Kecamatan dan Kelurahan dewan pembinanya Camat dan Sekcam serta Kepala KUA dan lurah.
Sedangkan visinya mewujudkan Masjid Paripurna sebagai pusat pembinaan masyarakat menuju Baldatun Thayyibatun wa Rabbun Ghafur (Negeri yang aman, subur, adil dan makmur dibawah ridho Allah SWT. Sedangkan masjid paripurna bertujuan mewujudkan fungsi masjid sebagai pusat pembinaan iman dan ibadah serta akhlak masyarakat melalui kegiatan Idarah, Imarah dan Ri’ayah.
Sedangkan menyangkut tentang anggaran biaya. Pada Tahun 2015 dianggarkan melalui anggaran Kegiatan Kesejahteraan Rakyat Setdako Pekanbaru untuk Masjid Paripurna Tingkat Kota dan Kecamatan. Pemerintah Kota Pekanbaru Membayar Honorarium Petugas Bidang Idarah, Imarah dan Ri’ayah untuk 12 bulan kepada antara lain Mufti, Imam Besar, Imam Rawatib, Ta’mir dan security.
Kemudian pada tahun 2016 sampai sekarang dianggarkan melalui anggaran kegiatan SKPD Bagian Kesra Setdako Pekanbaru untuk membayar honorarium petugas Idarah,
Imarah dan Ri’ayah Masjid Paripurna Kota Pekanbaru selama 12 bulan yaitu untuk Mufti, imam besar, Sekretariat, Ta’mir, Security dan clening Service
Kemudian manfaat pemberian bantuan operasional dalam pengembangan dan
Pembinaan Masjid Paripurna untuk memberikan stimulus agar
Masjid Paripurna dapat melaksanakan kegiatan di bidang Idarah, Imarah dan Ri’ayah lebih maksimal.
Masjid Paripurna memiliki tata kelola dengan sistem administrasi yang profesional tranfaran dan akuntable. Harus memiliki jumlah jema’ah yang lebih banyak dari pada sebelumnya. Mendorong terbentuknya koperasi syari’ah yang dapat meningkatkan ekonomi ummat. Mendorong terwujudnya masjid yang mandiri. Menjadi masjid percontohan bagi masjid-masjid lainnya serta sebagai Pusat Kegiatan Keagamaan, Ekonomi, Sosial, Pendidikan, Da’wah, dan kegiatan lainnya sebagaimana Fungsi Masjid di zaman Rasullullah SAW.
Walikota Pekanbaru Firdaus mengaku sangat bersyukur karena dalam kepemimpinan sudah dapat membangun memberdayakan sebanyak 100 masjid paripurna. Dengan adanya masjid paripurna, alhamdulillah memberdayakan dan mencetak penghafal Alquran digunakan menjadi imam, khotib dan tenaga lain dengan mendapat gaji yang lumayan besar sekitar 6 jutaan iman masjid tingkat kecamatan. ”Terus terang saja, dulu, tamatan pesantren dan IAIN dipandang sebelah mata oleh sebagian orang tetapi dengan ada masjid paripurna ini sekarang para hafiz dengan suara yang merdu sangat ditunggu jamaah akhirnya masjid selalu ramai dikunjungi,” papar Firdaus.
Bahkan khusus Masjid Agung Alfirdaus yang terlektak di Jalan Abdul Hamid Kelurahan Sialang Sakti masjid itu nantinya menjadi bagian Islamic Centre. Keberadaan masjid paripurna agung ini tidak hanya untuk beribadah akan tetapi masjid tersebut juga menjadi lokasi pengembangan pendidikan agama bagi generasi muda. “Ada juga nanti berdiri lembaga pendidikan dari PAUD hingga SMP, jadi ada pendidikan Islam terpadu di kawasan Islamic Centre nantinya,” ulasnya.
Masjid tersebut punya ukuran yang sangat besar sehingga bisa menampung jamaah
hingga 10.000 jamaah. Ia menyebut bahwa islamic Centre nantinya juga bisa
menjadi pusat ekonomi.
Kawasan Islamic Centre di Tenayan Raya juga menjadi lokasi pengembangan ilmu
Quran. Ada kelompok tahfizh yang tergabung dalam Quran Centre. Keberadaan Quran Centre ini untuk menanamkan nilai Al Quran kepada anak-anak sejak dini dan bagi generasi muda.
Dirinya sudah mengukuhkan Pengurus Quran Centre Madani. Ia juga mengukuhkan para imam besar masjid paripurna di Kota Pekanbaru dan Forum Komunikasi Imam Masjid Paripurna Kota Pekanbaru
Walikota mengatakan bahwa masjid paripurna ini juga menjadi penggerak ekonomi produktif untuk menggeliatkan UMKM dan industri rumah tangga dalam upaya mengentaskan kemiskinan.
Ia pun mendorong pengelolaan masjid paripurna lebih mandiri. Ada di antara masjid paripurna sudah mandiri. “Tapi ada juga yang masih mendapat dukungan pemerintah kota, maka kita bimbing perlahan agar bisa menjadi masjid paripurna yang lebih mandiri,” jelasnya.
Berdasarkan Peraturan Daerah Pekanbaru nomor 2 Tahun 20186 Tentang Masjid paripurna memliki azaz berdasarkan Islam yang berpedoman kepada Al Qur’an dan As-Sunnah.
Visi Program Masjid Paripurna ini : terwujudnya Masjid Paripurna sebagai pembinaan masyarakat menuju negeri yang Baldatun Thayyibatun Wa Rabbun Ghafur Tahun 2021.
Sumber pembiayaan dan pelaksanaan keuangan Masjid Paripurna ini bersumber dari APBD Pekanbaru dan APBD Riau serta sumber lainya melalui infaq, sadaqah, wakaf dari umat Islam yang sah dan tidak mengikat. Selain itu melalui usaha penyedia jasa maupun dari usaha yang dikelola oleh Badan Pengelola Masjid Paripurna. (adv)
