Jumat , 26 April 2024

Hore… Pekanbaru akan Dibangun Monumen Bahasa Indonesia

 

Walikota Pekanbaru, Dr H Firdaus ST MT berdiskusi dengan Ketua LAM Pekanbaru Datuk Sri Syahrial Abu Bakar

PEKANBARU (khabarmetro.com) – Wali Kota Pekanbaru Dr H Firdaus ST MT, menerima kunjungan Ketua Lembaga Adat Melayu (LAM) Pekanbaru Datuk Sri Syahril Abu Bakar beserta rombongan di ruang kerjanya, lantai V Perkantoran Tenayan Raya, Jumat (22/1).

Dalam pertemuan tersebut, dibahas mengenai Monumen Bahasa Indonesia yang rencananya akan dibangun di sekitar Komplek Perkantoran Tenayan Raya. Wali Kota mengungkapkan, pemerintah kota (Pemko) akan menyiapkan lahan 10 hektare (Ha) untuk merealisasikan pembangunan monumen tersebut.

Seusai silaturrahmi itu, Ketu LAM Pekanbaru Datuk Sri Syahril Abu Bakar mengapresiasi dan mengucapkan terimakasih kepada Wali Kota atas dukungannya terkait hal ini. ”Monumen Bahasa Indonesia hanya satu di Indonesia, tepatnya akan dibangun di Riau. Wali Kota Pekanbaru sangat mendukung hal tersebut,” katanya.

Sebekumnya, Datuk Sri Syahril Abu Bakar telah bertemu Wakil Presiden Indonesia Prof Maruf Amin. Mereka berdiskusi terkait hal ini. Poin penting dalam diskusi tersebut, Monumen Bahasa Indonesia harus dibangun untuk mengingatkan dunia darimana asal bahasa Indonesia.

”Alhamdulillah, Wali Kota Pekanbaru sangat menyambut baik rencana ini. Secara pribadi, Wali Kota menyampaikan kepada kami, ingin generasi Melayu Riau ingat dari mana asal bahasa pemersatu bangsa ini. Oleh sebab itu Monumen ini sangat penting segera diwujudkan,” jelasnya.

Ia juga mengapresiasi delapan tahun kinerja Wali Kota dan Wakil Wali Kota Firdaus – Ayat. ”Perkembangan Pekanbaru sangat pesat, pembangunan kota tertata dengan baik. Tinggal generasi muda yang harus mengisi pembangunan Pekanbaru. Semoga masyarakatnya semakin menyayangi kota ini,” ucapnya.

Sementara, Wali Kota Pekanbaru Dr H Firdaus MT juga sangat menyetujui gagasan untuk membangun Monumen Bahasa Indonesia di Pekanbaru. ”Ini wujud rasa syukur kita. Karena asal bahasa Indonesia berasal dari bahasa Melayu,” ujarnya.

”Pembangunan tugu dan museum bahasa itu perlu untuk menghormati leluhur yang dengan gemilang menjulang bahasa Melayu. Sehingga sampai menjadi asal Bahasa Indonesia. Selain itu, dapat menjadi media pembelajaran masa kini dan masa mendatang,” imbuhnya.

Dengan demikian, lanjut Wali Kota, kelak tugu dan monumen bahasa, akan berada dalam satu saujana peradaban yang tidak hanya membawa pesan akal budi, tetapi juga ekosistem. Berbagai hal kemudian dapat dikembangkan di sini, termasuk bersentuhan dengan teknologi komunikasi untuk menjembatani warisan budaya dengan perkembangan teknologi terkini.

”Sekaligus mendekatkan tradisi kepada generasi milinial dengan peralalatan kekinian pula,” tambahnya.
Wali Kota ingin semangat yang sama dari berbegai pihak, untuk membangun monumen tersebut. ”Pemko, LAM, budyawan, seniman, anggota DPRD, serta masyarakat akan kita libatkan dalam menyusun rancangan monumen ini,” katanya.

Setelah membentuk tim kajian, Pemko Pekanbaru akan mengusulkan secara adminstratif kepada pemerintah pusat. Wali Kota berharap Presiden Republik Indonesia Ir Joko Widodo juga setuju terkait pembangunan monumen ini. (*)

 

Check Also

Hadiri Halal Bi Halal HKR, Wabup Minta Seluruh Masyarakat Rohul Tingkatkan Kebersamaan Dan Persatuan

Rohul -Mengangkat Tema “Merajut Kebersamaan Meraih Kemenangan” Himpunan Keluarga Rokan Hulu (HKR )Pekan baru Provinsi …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *