khabarmetro.com SELALU ADA KABAR BARU
Related Articles
Berbagi
Oleh: Khairul Amri
amrik4551@gmail.com
ADA istilah yang sangat populer di masyarakat kita, “tangan di atas lebih baik daripada tangan di bawah”. Artinya, perbuatan memberi itu lebih mulia disisi Allah SWT daripada menerima.
Kiasan ini juga diisyaratkan didalam salah satu hadits Nabi Muhammad SAW, “yadul ‘ulya khoirun min yadussufla“. Begitulah Islam memuliakan orang-orang yang punya kelebihan rezeki, dan suka memberi. Tak dianjurkan bagi setiap muslim untuk meminta-minta. Melainkan sangat dianjurkan untuk suka memberi dan berbagi.
Salah satu hikmah datangnya bulan Ramadan, adalah banyaknya orang atau pihak-pihak yang suka berbagi. Kita lihat saja, hampir setiap petang, ada saja 1 mobil atau lebih, atau bahkan berkelompok orang, berjalan berkeliling untuk berbagi. Subhanallah…
Apa sebenarnya rahasia berbagi di bulan Ramadan ini?
Kita pasti semua tahu, salah satu anjuran Nabi Muhammad kepada setiap orang yang berpuasa, agar suka memberi dan berbagi. Khusus yang suka berbagi takjil saat akan berbuka, mereka sudah paham betul pahala atau ganjaran baik yang akan mereka terima.
Karena janjiNya, bahwa barang siapa yang memberi atau membukakan puasa orang-orang yang sedang berpuasa, maka dia akan mendapat pahala yang sama dengan orang yang berpuasa itu sendiri. Tanpa mengurangi pahala puasanya sendiri. Jadi, kemungkinan besar, bagi orang yang berbagi perbukaan itu, maka mendapat dua pahala. Jelas saja, siapa yang punya kelebihan rezeki sudah pasti akan berlomba-lomba untuk meraihnya.
Tidak hanya itu. Pahala bersedekah di bulan Ramadan ini, sudah pasti dilipatgandakan oleh Allah SWT. Siapa yang tidak mau meraup pahala di bulan Ramadan yang penuh berkah ini. Itulah sebabnya, banyak diantara orang di luar sana, walau mereka mungkin tidak punya atau tidak terlalu berlebih hartanya, namun mereka suka berbagi. Selalu berusaha agar di setiap kesempatan bisa berbagi dengan sesama.
Lalu, bagaimana dengan diri kita? Sudahkah kita punya kebiasaan berbagi? Atau, sudahkah kita merasakan nikmatnya berbagi?
Tidak ada kesulitan yang dirasakan oleh setiap hamba, kecuali kadar kesulitan itu sudah ditentukan olehNya. Akan lebih istimewa lagi, jika dalam kondisi pas-pasan atau bahkan saat kekurangan, justru kita bisa berbagi. Bayangkan, nikmat mana lagi yang akan kita dustakan. Tidak ada yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang, seperti Allah SWT. Karenanya, biasakanlah kesenangan untuk berbagi itu. Agar hati kita menjadi tenang.
Beberapa kali kita pasti pernah melihat video, atau mendengar di radio, podcast dan lain-lain, bahwa ada orang kaya yang justru merasa tidak tenang dengan hartanya yang banyak. Tidurnya tidak nyenyak. Hatinya selalu tidak tenang. Bahkan, sering sakit-sakitan. Sampai-sampai, dia tidak merasakan nikmat harta yang banyak miliknya.
Alhasil, dia berpikir ulang. Mendekatkan diri kepada Allah SWT, Sang Khalik, yang memberikan harta itu. Dia mulai sadar, bahwa harta itu bukan miliknya sendiri. Tetapi ada bagian dan rezeki orang lain di dalamnya. Lalu, mulailah dia berbagi. Membiasakan diri untuk memberi. Eh, ternyata, hartanya bukan menjadi habis. Tapi sebaliknya justru bertambah. Sisi positif lainnya, hati si-kaya ini malah menjadi tenang. Tidurnya pun nyenyak.
Begitulah Ramadan mendidik kita. Masih ada kesempatan untuk saling berbagi. Kesempatan berjumpa Ramadan hanya satu kali dalam setahun. Maka dari itu, selagi ada waktu. Selagi ada rezeki. Jangan ditunggu banyak. Ayo, mari kita biasakan berbagi dengan sesama.
Awal yang baik, memasuki pertengahan Ramadan ini kita tentu terus berharap kebaikan dari Allah SWT. Selanjutnya, sampai akhir Ramadan nanti tetaplah kita menjadi baik. Semua amalan kita baik. Dan, kita tentu sangat berharap agar semua perbuatan baik kita akan menjadi kebaikan buat diri kita, keluarga kita dan orang-orang di sekeliling kita. Tetap semangat berpuasa. Mari kita berbagi, untuk memelihara diri sendiri dan orang yang kita beri. **
Artikel ini sudah diterbitkan di Koran Inforiau, Edisi Selasa 19/4/2022.
