Rabu , 24 April 2024

Habat, Berobat Pasien BPJS Kesehatan Cukup Bawa KTP

PEKANBARU – Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan terus melakukan inovasi untuk memudahkan pelayanan kesehatan bagi peserta JKN. Saat ini, cukup dengan menggunakan Nomor Induk Kependudukan (NIK), peserta JKN sudah bisa mengakses layanan kesehatan.

“Cukup dengan NIK, peserta JKN sudah bisa mengakses layanan kesehatan di faskes (fasilitas kesehatan – red),” ujar Kepala Bidang SDM, Umum, dan Komunikasi Publik BPJS Kesehatan Cabang Pekanbaru, Ade Candra, dalam acara wokshop bersama wartawan Oekanbaru, Jumat (17/6).

Menurut Ade, pernyataan ini bukanlah hal baru. Akses layanan JKN dengan NIK sudah digadang-gadangkan sejak Januari silam. Apalagi Indonesia tengah menuju era satu data dengan NIK sebagai basisnya dan akan diterapkan ke seluruh jenis pelayanan publik.

Sebenarnya, terang Ade, penggunaan NIK sebagai identitas tunggal dalam mengakses berbagai pelayanan publik, telah banyak disebutkan dalam peraturan perundang-undangan Indonesia. Apalagi selama ini BPJS Kesehatan telah memanfaatkan NIK sebagai keyword identitas kepesertaan peserta JKN guna mencegah data ganda pada semua layanan administrasi kepesertaan.

“Oleh sebab itu kita ingin NIK ini dapat lebih jauh digunakan untuk mengakses layanan kesehatan di faskes. Sehingga tak ada lagi isu ditolak atau harus menjadi pasien umum hanya karena tidak memiliki KIS (Kartu Indonesia Sehat – red),” lanjutnya.

Ade memaparkan, setidaknya ada tiga manfaat penggunaan NIK sebagai identitas peserta JKN, yakni pertama, mudah. Peserta JKN cukup membawa satu kartu yaitu Kartu Tanda Penduduk (KTP) saja. Kedua, cepat. Peserta JKN tinggal menyebutkan NIK yang tertera pada KTP-nya atau menunjukkan KTP-nya pada petugas administrasi di faskes tempat peserta JKN terdaftar.

“Bagi yang belum berusia 17 (tujuh belas) tahun, dapat menggunakan Kartu Identitas Anak (KIA),” lanjutnya.

Ketiga, sebut Ade, pasti. Data peserta JKN terintegrasi dengan sistem BPJS Kesehatan dan faskes sehingga pasti mendapatkan layanan administrasi dan layanan kesehatan.

Sementara Rifky (37), seorang wiraswasta yang juga merupakan peserta JKN, mengaku sudah saatnya Indonesia menerapkan konsep ini sebab sangat efisien. Sebagai orang yang sering melakukan perjalanan ke luar negeri (traveler), social security number (SSN) sudah banyak diterapkan di negara-negara maju.

“Biasanya saya menggunakan KIS Digital yang ada di aplikasi Mobile JKN. Cuman, karena berbagai keterbatasan, tidak semua orang pula bisa mengakses Mobile JKN sehingga mengakses layanan JKN dengan NIK tentu jauh lebih praktis karena ‘kan rata-rata orang pasti membawa KTP,” ucapnya.

Check Also

Region Head PTPN IV Regional III: Hari Kemenangan untuk Perkuat Perbaikan

Region Head PTPN IV PalmCo Regional III Rurianto berpesan kepada segenap insan perusahaan agar menjadikan …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

slot thailand slot gacor resmi demo slot