Jumat , 29 Maret 2024

Firdaus-Ayat Sukses Wujudkan Pekanbaru Smart City Madani

Dua Priode Memimpin Kota Pekanbaru

 

KENDATI sempat diejek, dicomooh, dikritisi dan bahkan disanksikan kepemimpinannya, namun itu tidak pernah membuat pasanagan Firdaus-Ayat patah arang apalagi patah semangat. Bahkan sebaliknya, ejekan itu, dijadikannya sebagai modal dan motivasi untuk bekerja keras, bekerja cerdas dan bekerja ikhlas demi memberikan terbaik untuk Kota Pekanbaru. Kini, terbukti sudah, visi dan misinya sudah dirasakan masyarakat Pekanbaru secara nyata.

Awalnya, pada priode pertama (2012 – 2017) Firdaus-Ayat menetapkan visinya yakni Mewujudkan Pekanbaru sebagai Kota Metropolitan Madani. Perlahan tapi pasti, kebersihasilan demi keberhasilan itu nyata adanya, mulai pembentukan masjid paripurna, pembangunan kawasan Idustri Tenayan (KIT), kemajuan dan pembangunan kota dan lainnya di ibukota Provinsi Riau ini. Maka tak heran, melihatkan keberhasilan itu jugalah, pada pemilihan walikota priode 2017-2022, pasangan yang dikenal rukun serta relegius ini, kembali diamanatkan memimpin Kota Pekanbaru untuk kedua kalinya.

Priode kedua, pasangan Firdaus- Ayat mengusung visi yakni terwujudnya pekanbaru smartcity madani. Visi ini melanjutkan visi sebelumnya, yaitu metropolitan madani. Visi kota metropolitan dilanjutkan dengan smartcity atau kota cerdas, sedangkan visi madani tetap, karena visi ini dinilai masih relevan dan harus berkelanjutan, butuh waktu yang lebih panjang untuk mewujudkan masyarakat madani.

Uniknya konsep smartcity yang dikembangkan Firdaus-ayat, memiliki filosofi yang berbeda dengan konsep yang hari ini berkembang di dunia dan di Indonesia secara umum. Menurut Firdaus-Ayat, para bapak pendiri bangsa kita adalah orang-orang visioner berfikir melewati zamannya, ketika merumuskan visi NKRI dalam pembukaan UU 1945, yaitu mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur, mereka juga merumuskan cara mewujudkannya, yaitu dengan mencerdaskan kehidupan bangsa, atau menjadi bangsa cerdas dengan istilah smart nation.

Dalam pelaksanaan visi-misinya pasangan Firdaus-Ayat, memiliki lima strategi pembangunan yang disebut PANCA CITA. Pertama, pemanfaatan ruang yang efektif, efisien dan pemerataan pembangunan. Kedua, penyediaan infrastruktur dasar. Ketiga, pendekatan pembangunan kota modern (smartcity, liveable city, greencity. Keempat, kerjasama kawasan pekansikawan dan kelima adalah pemberdayaan masyarakat.

Dilihat dari potensi, Pekanbaru tidak punya sumber daya alam, namun sebagai ibukota Propinsi Riau yang kaya akan bahan tambang dan minyak bumi serta hasil perkebunan dan kehutanan lainnya menjadi modal. Kemudian ,  letak strategis, yakni berada di tengah-tengah Provinsi Riau dan pulau Sumatra dan menjadi simpul lalu lintas dan Kota Madani juga menjadi jalur perdagangan sumatera. Kemudian Kota Pekanbaru ini menjadi pintu perdagangan mea dan dunia.

Karena pesatnya pemnbangunan dan kemajuan berakibat terjadinya pertumbuhan penduduk luar biasa. Pada tahun 2012 jumlah penduduk Kota Pekanbaru 800 ribu jiwa. Saat ini jumlah penduduk berjumlah 1,136.557 juta jiwa di malam hari dan 1,4 juta jiwa di siang hari. Pertumbuhan penduduk adalah 4,5% pertahun dengan tingkat kelahiran 1.8%, urbanisasi 2.7 % dengan komposisi penduduk heterogen, multi etnik dan agama.

Kemudian tentang luas wilayah Luas wilayah. Kota Pekanbaru memiliki luas wilayah 632,26 km2 dengan 15 kecamatan dan 83 kelurahan, 761 RW, dan 3.076 RT setara dengan luas singapura, setara luas wilayah daratan DKI Jakarta. Sedangkan kawasan kota yang terbangun baru 30 % (potensi 40%).

Selanjutnya membuat konsep pembangunan kota modern, melalui konsep smart city atau kota pintar, liveable city atau kota layak hidup, dan green city atau kota ramah lingkungan dan berkelanjutan, Pembangunan kawasan perkotaan pekansikawan dan pemberdayaan masyarakat.

Untuk mencapai masyarakat madani memang tidak mudah. Salah satu strategi dilakukan Firdaus-Ayat dengan merubah cara pola berfikir dan berperilaku melalui revolusi mental terutama para ASN, membangun masyarakat berakhlak mulia, berkarakter dan berkualitas”. Sedangkan, masyarakat yang berkualitas adalah masyarakat dengan indikator : sehat jasmani dan rohani, cerdas, yaitu berpendidikan, menguasai keterampilan dan teknologi yang berperadaban, berakhlak qul karimah dan cinta kepada budaya dan bangsa”.

Pasangan Firdaus-Ayat melanjutkan program pemberdayaan masyarakat (ekonomi kerakyatan). Dalam praktiknya, konsep ini  diimplementasikan dalam berbagai program kegiatan pembangunan, terutama pada kegiatan pemberdayaan masyarakat berbasis wilayah. Program ini merupakan salah satu inovasi kota pekanbaru dalam pemberdayaan masyarakat, yang dilaksanakan melalui program pemberdayaan masyarakat berbasis rukun warga (PMB-RW) dan program pemberdayaan masyarakat berbasis rumah ibadah (masjid paripurna).

Hal ini ditandai dengan meningkatnya Indeks Pembangunan Manusia (ipm) selama beberapa tahun terakhir. Pada tahun 2012 nilai IPM kota Pekanbaru sebesar 77,94, kemudian tahun 2017 meningkat menjadi 80,17, dan selanjutnya pada tahun 2019 nilai IPM Kota Pekanbaru mencapai 81,35, lebih tinggi dibandingkan dengan ipm provinsi riau (73,00), provinsi DKI Jakarta (80,76) dan IPM nasional (71,92).

Pada Tahun 2020 IPM Kota pekanbaru sebesar 81,32 dengan rincian, pengeluaran perkapita sebesar 14,43 juta pertahun. Usia harapan hidup sebesar 72,34 tahun. Rata-rata lama sekolah selama 11,68 tahun. Sebagai perbandingan IPM Propinsi Riau sebesar 72,71; dki jakarta 80,76; IPM nasional 71,92; IPM malaysia 80,04 dan singapura 93,5.

Tingginya nilai IPM Kota Pekanbaru didukung oleh peningkatan kinerja indikator pembentuk antara lain pada aspek kesehatan, usia harapan hidup yang terus meningkat dari tahun 2012 sebesar 71,51 tahun, kemudian meningkat menjadi 71,75 tahun pada tahun 2017, dan tahun 2019 meningkat menjadi 72,22 tahun.

Sedangkan pada aspek pendidikan, angka harapan lama sekolah, pada tahun 2012 sebesar 13,83 tahun, kemudian meningkat sebesar 14,93 tahun pada tahun 2017, dan pada tahun 2019 meningkat menjadi 15,37 tahun. Angka rata-rata lama sekolah pada tahun 2012 sebesar 10,88 tahun kemudian tahun 2017 meningkat sebesar 11,21 tahun, dan pada tahun 2019 meningkat menjadi 11,43 tahun, diatas wajib belajar 9 tahun.

Pencapaian angka rata-rata lama sekolah di kota pekanbaru lebih baik dibandingkan dengan provinsi riau 9,03 tahun dan nasional 8,34 tahun. Namun demikian untuk peningkatan angka rata-rata lama sekolah minimal 9 tahun dan wajib belajar 12 tahun harus didukung oleh sektor pendidikan secara universal.

Sedangkan dari aspek ekonomi, pengeluaran perkapita tahun 2012 sebesar rp. 13,805 juta/tahun, meningkat menjadi Rp 14,547 juta per tahun pada tahun 2017. Sedangkan pada tahun 2019 pengeluaran perkapita meningkat menjadi Rp 15,206 juta/tahun.

Di tahun 2020, angka pengeluaran perkapita menurun di angka Rp. 14,433 dikarenakan adanya berbagai faktor. Namun secara umumnya, tingkat pengeluaran per kapita penduduk dari tahun 2012 mengalami kenaikan. Secara tidak langsung mengakibatkan pergeseran pola konsumsi dari total pengeluaran perkapita.

Pergeseran positif pola konsumsi ini merupakan salah satu ciri pencapaian kesejahteraan penduduk, dimana pola konsumsi mereka sudah meningkat, artinya pengeluaran yang mereka lakukan tidak hanya untuk pemenuhan konsumsi pokok berupa makanan.Pemerintah Kota Pekanbaru tetap berkomitmen pada pembangunan infrastruktur perkotaan, diantaranya.

Pertama, Pelayanan air minum perpipaan. Pada tahun 2019 layanan air minum perpipaan baru sebesar 7,60 persen (13.474 sr). Untuk meningkatkan pelayanan air minum perpipaan, pemerintah kota pekanbaru mencari alternatif pendanaan melalui kerjasama pemerintah dan badan usaha (KPBU) , yakni KPBU spam Kota Pekanbaru yang saat ini dalam proses pelelangan dan KPBU spam regional kpbu Pekanbaru-Kampar yang saat ini dalam persiapan konstruksi.

Disamping kedua proyek kpbu tersebut, untuk meningkatkan layanan air bersih perpipaan, akan dibangun spam Rumbai dan spam Tenayan Raya, yang saat ini masih dalam tahap perencanaan. Jika selesai, keempat proyek spam tersebut selesai dibangun, akan mampu meningkatkan pelayanan air minum perpipaan menjadi 57,72 persen (138.200 sr).

Kedua, pengolahan air limbah di Kota Pekanbaru, dilakukan dengan membangun instalasi pengolahan air limbah (IPAL Komunal) dan instalasi pengolahan air limbah (ipal) terpusat. Pemerintah kota Pekanbaru menerapkan kebijakan bahwa dalam memberikan izin bagi pengembang perumahan baru, diwajibkan membangun IPAL komunal, sehingga masyarakat tidak perlu lagi membangun septic tank secara mandiri. Adapun proyek instalasi pengolahan air limbah terpusat (ipal) di pekanbaru yang sekarang sedang berlangsung merupakan pilot project pemerintah pusat, dengan target pelayanan 11.000 sambungan rumah (sr), yang terdiri dari 4 paket kegiatan dengan total anggaran Rp780 milyar lebih yang sumber dana berasal dari ADB dan APBN. Proses pembangunan IPAL ini dilakukan secara bertahap, yang diprediksi akan tuntas pada tahun 2023 mendatang.

Selanjutnya, tentang pembangunan infrastruktur jalan tetap menjadi fokus yang akan digesa. Beberapa prioritas ruas jalan strategis yang sedang dan akan dikerjakan, antara lain : lanjutan pembangunan jalan lingkar luar (outer ring road) kota pekanbaru, lanjutan pembangunan jalan teluk lembu ujung- Kawasan Industri Tenayan, pelebaran dan pembangunan jalan Datuk Setia Maharaja menuju sport center Pekanbaru, dan pembangunan Jalan Sembilang menuju okura, konsolidasi tanah dan pembukaan badan jalan ruas jalan outer ring road Muara Fajar – rencana jembatan Siak VI, pembangunan jalan Simpang BPG jalan Hang Tuah menuju perkantoran Walikota Pekanbaru di Tenayan Raya. (advetorial)

Check Also

Menang Perolehan Suara Pileg 2024, Golkar Riau Tatap Kemenangan Pilkada November

Buka Puasa Bersama, Sekaligus Syukuran Ketua DPD I Golkar Riau Drs H Syamsuar saat memberi …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

slot online link slot gacor slot gacor resmi