khabarmetro.com SELALU ADA KABAR BARU
Related Articles
Andi Rahman: Pilrek Unri, 27 Juli, Harus Hasilkan Rektor untuk Bawa Unri Lebih Baik
Ketua Umum FKPMR Dr drh H Chaidir MM.
PEKANBARU (Khabarmetro.com)- Pemilihan dan penetapan Rektor Unri terpilih, sesuai jadwal akan dilaksanakan pada Rabu (27/7/2022). Suara senat Unri sebanyak 51 suara (65%), dan suara dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan dan Pendidikan Tinggi (Kemendikbud Dikti) sebanyak 27 suara (35%) sangat menentukan.
Menjelang itu, Ketua Umum Forum Komunikasi Pemuka Masyarkat Riau (FKPMR) Dr drh H Chaidir MM buka suara. Secara terbuka, mantan Ketua DPRD Riau dua periode ini, mengapresiasi calon rektor Dr Deni Efizon, yang secara langsung datang dan berdiskusi dengan FKPMR terkait visi dan misinya.
“Ketiga calon, secara umum tentulah mereka semua aset terbaik Unri. Tapi, kalau dari segi organisatoris, yang datang menyampaikan visi misinya ke FKPMR hanya Dr Deni. Datang, dan artinya mencoba untuk berdiskusi. Itu hanya Deni,” ujar Chaidir, Selasa sore (26/7/2022) via telepon.
Langkah itu, lanjut Chaidir, jelas diberi apresiasi. “Jelas ini kita beri apresiasi. Walau kita sadar, bahwa ketiga calon rektor ini adalah aset terbaik Unri,” ujarnya lagi.
Anggota DPR RI asal Riau, yang juga mantan Gubri H Arsyajuliandi Rachman.
Sementara itu, Anggota DPR RI dari Golkar, dapil Riau, yang juga pernah menjabat Gubernur Riau Arsyajuliandi Rachman menyebut, bahwa pilrek Unri kali ini sangat menentukan maju atau tidaknya Unri kedepan. Karena kata dia, saat ini persaingan perguruan tinggi (PT) di Indonesia untuk menjadi yang terbaik, sudah sangat ketat.
“Tentu, rektor yang akan dipilih dan akan jadi pemimpin Unri kedepan, adalah rektor yang benar-benar bagus. Bisa membawa Unri lebih baik lagi. Bisa bersaing di tingkat nasional, regional dan internasional. Makanya, para voter yang terdiri dari anggota Senat Unri dan Wakil dari Kemendikbud Dikti, jangan sampai salah dalam memilih,” kata Andi Rahman, sapaan akrab Arsyajuliandi Rachman.
Ia meyakini, Kemendikbud Dikti sudah pasti punya alasan untuk menetapkan pilihannya. “Saya yakin, tidak akan sembarangan pilihan Kemendikbud Dikti ini. Mereka sudah pasti mempelajari secara detil visi misi calon Rektor Unri, sebelum menjatuhjan pilihan. Nah, pada anggota Senat Unri pun, mestinya juga begitu,” ujar Andi lagi.
Soal pilihan, Dr drh H Chaidir MM pun menyebut, bahwa pilrek ini bukanlah pemilu. Kalau pemilu, kata dia, jelas yang akan memilih itu adalah masyarakat umum. Tapi, pilrek Unri, tentu yang akan memilih nanti adalah anggota Senat Unri dan suara Kemendikbud Dikti RI.
Mantan Wapres Prof Boediono, kata Chaidir, terkait pemilu, pernah berpendapat, kalau masyarakatnya rata-rata miskin maka mereka cenderung jual beli suara. Kalau masyarakatnya hanya SMP ke bawah, mereka tidak mengerti visi misi. Jadi, idealnya demokrasi itu, kata Prof Boediono, income per kapita nya harus rata-rata USD 8.000 per-tahun dan pendidikannya rata-rata SMA ke atas.
“Nah, kalau analoginya begitu, pemilih Rektor Unri ini bukan orang masuk kategori miski dari segi ekonomi. Bukan juga berpendidikan rendah. Tapi, rata-rata mereka semua berpendidikan tinggi. Nah, karena itu kita harapkan mereka menggunakan akal pikirannya dengan cerdas, dengan mempelajari visi misi para calon rektor. Jadi, gunakan logika, gunakan akal sehat, melihat visi misi calon rektor. Tidak menggunakan logika-logika seperti pemilu,” jelas Chaidir, panjang lebar.
Soal pilihan, baik Chaidir maupun Andi Rahman, sangat yakin bahwa para voter ini tidak akan salah pilih. “Mestinya, hasil pemilihan Rektor Unri nanti tentu lebih baik dari yang dianalogikan ke pemilu tadi. Artinya, kalau yang memilih itu semua hampir guru besar begitu, tentu tidak boleh salah pilih. Itu harapan kita,” ucap Chaidir. Begitupun kata Andi Rahman menyampaikan harapannya. (Km1/irg)
