Kamis , 25 April 2024

Dinas Tanaman Pangan Dorong Rintisan Ekspor Manggis di Riau

3.000 Bibit Manggis Ditanam dan Diserahkan ke Masyarakat

KAMPAR — Sesuai program kerja Gubernur Riau, Drs H Syamsuar MSi dan Pemerintah Pusat, Dinas Pangan dan Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Riau bergerak cepat. Implementasinya di lapangan, dipimpin Kadis Pangan, Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Riau, Ir Syah Falefi MSi didampingi Kabid Holtikultura, H Dedi Yasmono MSi, Senin (12/6/2022) turun ke lapangan dua lokasi yakni Desa Pulau Rambai, Kecamatan Kampa dan Desa Sepungguk Kecaman Kuok Kabupaten Kampar.

Tidak sekadar meninjau saja, Kadis dan rombongan ikut menanam manggis dan menyerahkan 3.000 bibit manggis dengan pembagian masing-masing 1.000 bibit di Desa Pulau Rambai atau seluas 10 haktare dan 2.000 bibit atau 20 haktare di Desa Sepungguk Kecamatan Kuok, kabupaten Kampar.

Pada acara penanaman perdana di Desa Pulau Rambai sekitar pukul 09.00 WIB dihadiri Kelompok Tani, Kades dan pihak kecamatan dan pengusaha calon pelaku eksportir binaan Dinas Pangan, tanaman Pangan dan Hortikultura, M Ridwan.

Kadis Pangan dan Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Riau, Ir Syah Falefi MSi mengatakan bahwa pengembangan tanaman manggis saat ini sangat prospek dan sangat menjanjikan. Selain untuk kebutuhan lokal juga untuk diekspor ke mancana negara Republik Rakyat China dan Timur Tengah.

Bahkan, kendati manggis ini sifatnya musiman, namun kalau dikelola dengan baik dan profesional, penghasilannya melebihi dari penghasilan kebun sawit.

” Kalau dikakulasi, 1 batang bisa menghasilkan paling sedikit 2 JT, kalau petani punya 10 batang saja berarti bisa menghasilkan 20 Juta bagaimana kalau petani memiliki sampai 100 batang tentu sangat menguntungkan bahkan bisa mengungguli kebun sawit, ” paparnya.

Bahkan, berdasarkan hitungan di lapangan, untuk satu musimnya, dalam satu hari, bisa mengumpulkan 2,5 ton per hari dengan melibatkan 50 tenaga kerja tempatan.

“Sekarang ini, belum dikelola betul lagi, sudah luar biasa hasilnya, apalagi besok sudah dikelola dan dipupuk secara teratur, otomatis penghasilannya naik dan bisa menyerap tenaga kerja lebih banyak lagi,” ungkapnya.

Makanya melihat geliat dan potensi ekonomi tersebut Pemerintah Provinsi Riau bersama Dirjen Hortikultura RI terus mendorong komoditi manggis ini untuk terus meningkatkan kualitas dan kuantitasnya untuk memenuhi permintaan pasar ekspor sangat besar dengan kapasitasnya mencapai 400 ribu ton permusimnya.

Sekretaris Daerah Kabupaten Kampar H Yusri pada sambutan penanaman bibit manggis di Desa Sepungguk sangat mengapresiasi budidaya tanaman manggis di kabupaten Kampar yaitu Pulau Rambai dan Desa Sepungguk. Apalagi melihat potensi ekonomi dan serapan tenaga kerja sangar besar tentu Pemkab Kampar sangat menyambut baik program yang digalakkan tersebut.

Bahkan Yusri yang juga salah seorang ninik mamak di Kampar itu menyatakan siap bersinergi seperti budget sharing untuk mendukung program hortikultura jenis manggis dikembangkan di bumi Sarimadu tersebut.

Sekda Kampar mendukung Desa Pulau Rambai dan Desa Sipungguk ditetapkan sebagai kampung manggis. Dan menjadikan manggis sebagai produk unggulan daerah Kampar.

Sementara itu Kabid Hortikultura Provinsi Riau Dedi Yasmono menjelaskan untuk pengembangan manggis di Riau ini selain menggunakan APBD Provinsi Riau, program ini juga merupakan bantuan APBN dari Dirjen Hortikultura Tahun Anggaran 2022.

Dikatannya, tanaman manggis sangat menjanjikan di Riau khususnya di Kampar, mulai bagian hulu, jenis tanahnya, konturnya sangat cocok untuk tanaman manggis. Selain itu, bagian hilirnya juga sudah ada pangsa pasarnta, selain kebutuhan pasar lokal seperti pasar tradisional dan supermaket juga permintaan pasar ekspor sangat besar.

Saat ini, tambah Dedi, potensi dan bisnis buah manggis terus menggeliat dan akan terus didorong pemerintah dikelola secara profesional. Selain di Kampar, di Segati Pelalawan terdapat hamparan manggis yang luasnya mencapai 100 Ha, dari total tersebut 50 Ha sudah menghasilkan, tahun ini mendapat lagi tambahan pengembangan manggis seluas 30 Ha

Hanya saja permasalahannya untuk ekspor manggis ini masih ada beberapa permasalahan dan kendala yang dihadapi di lapangan namun terus didorong Pemprov untuk dibenahi agar ekspor buah manggis produksi Riau ini terlaksana dengan baik.

Menurut Dedi, untuk ekspor manggis ini sudah dimulai dan ada pengusaha lokal anak jati diri Pulau Rambai Kampar yakni M Ridwan. Hanya saja masih ada permasalahan yakni asalah kelayakan Packing house(registrasi PH), Legalitas perizinan export, registrasi lahan dan sertifikasi prima 3.

“Walaupun ada kendala masalah tapi Pak Ridwan sudah memulainya dan toke atau bayernya di luar negeri dia sudah punya kenalan, tinggal selangkah lagi tentang perizinan yang secara beransur ansur dilengkapi. Kami dari Dinas Tanaman Pangan siap membantu dan memfasilitasinya,” tutur Dedi.

Sementara itu, Ketua Kelompok tani 1 Pulau Rambai Azwir mengatakan bahwa dia merupakan saksi hidup dengan hanya memiliki 4 batang manggis orangtuanya bisa menyekolahkan ke perguruan tinggi, makanya menjadikan inspirasi utk mengembangkan tanaman manggis. (nan)

Check Also

Region Head PTPN IV Regional III: Hari Kemenangan untuk Perkuat Perbaikan

Region Head PTPN IV PalmCo Regional III Rurianto berpesan kepada segenap insan perusahaan agar menjadikan …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *