khabarmetro.com SELALU ADA KABAR BARU
Related Articles
JAKARTA (khabarmetro.com)- Dalam rangka melestarikan seni Budaya Melayu Riau dan mendukung produk unggulan, Anjungan Riau Taman Mini Indonesia Indah (TMII) Jakarta menggelar beberapa agenda dan festival sepanjang tahun 2022.
Pernyataan itu disampaikan Kepala Sub Anjungan Riau TMII Jakarta, Zulfikar pada acara Melayu Night “Semalam di Negeri Melayu” dalam rangka pelestarian Seni Budaya Melayu Riau bekerjasama dengan Badan Penghubung Provinsi Riau, Sabtu 22 Januari 2022.
Sebagai acara agenda perdana yakni dendang melayu yang diberi tema Melayu Night. Acara itu dihadiri Direktur Eksekutif TMII, I Putu Gusti, para kepala anjungan se-Indonesia dan Ketua SPS Riau, Khairul Amri.
Dijelaskan Zulfikar kendati masa pandemi dengan tetap mematuhi protokol Kesehatan Anjungan Riau TMII selama tahun 2022 menyusun perencanaan sepanjang tahun 2022 dengan menggelar festival.
Kegiatan perdananya, melayu night. Kenapa namanya night. Night artinya malam. Orang melayu suka belayar malam. Untuk itu, selamat berlayar malam itu seorang nakhodanya harus lihai dan profesional.
Sedangkan untuk acara melayu night sengaja mengundang ben musik ternama di negeri melayu. “Untuk acara perdana Melayu Night ini dihibuti Ben Saroja. Undangan bisa berjoget dan berdendang sepuasnya, ” papar Zulfikar
. Pada bulan Februari rencana akan diadakan festival makanan khas melayu Riau. Kemudian 19 Feb 22, anjungan Riau menggelar festival tari kreasi internasional.
“Saya sudah coba berkoordinasi Dirjen. Kalau setuasi pandemi berkurang. Bulan Februari kita mengadakan tari kreasi internasional. Sudah beberapa negara mendaftar ditambah peserta dari nusantara,” ungkap Zulfikar yang juga Ketua Anjungan TMII se Indonesia itu.
Kemudian sekitar bulan Maret 2022 akan dilaksanakan festival pantun nasional, kemuduan juga akan fesival rebotik Nadional. Selanjutnya, promosi festival budaya melayu ke eropa.
” Kalau pandemi covid 19 berkurang, anjungan Riau TMII penuh dengan agenda dan festival. Sehingga diharapkan mendongkrak parawisata Indonesia dan Riau khususnya,” papar Zulfikar. (nda)
