khabarmetro.com SELALU ADA KABAR BARU
Related Articles
Gambar 1. Ground Check Wilayah Studi di Pulau Rupat
Rupat – Penelitian Unggulan Universitas Riau yang diketuai oleh Prof. Dr. Ir. Rifardi, M.Sc dan beranggotakan Prof. Dr. Mubarak, M.Si telah melaksanakan penelitian pada 23-27 Juni 2022, dimana penelitian ini mengangkat permasalahan mengenai perubahan garis pantai Pulau Rupat. Penelitian ini merupakan upaya dalam melindungi ekosistem laut dan pesisir secara berkelanjutan, dimana hal ini sejalan dengan tujuan ke 14 dalam SDGs (Sustainable Development Goals).
SDGs sendiri merupakan suatu perjanjian yang telah disusun oleh PBB yang di dalamnya terdapat 17 tujuan utama, yang nantinya tujuan ini apabila tercapai diharapkan mampu mengatasi permasalahan baik dari segi sosial maupun ekonomi di negara yang mengalami krisis.
Perlu diketahui bahwasannya wilayah pesisir merupakan wilayah yang rentan akan perubahan, dikarenakan wilayah ini merupakan pertemuan antara dua energi yang berasal dari daratan maupun lautan. Perubahan garis pantai merupakan salah satu dari permasalahan yang terjadi di wilayah pesisir. Pulau Rupat menjadi salah satu wilayah yang rentan terhadap perubahan garis pantai.
Selama penelitian yang telah dilangsungkan oleh Peneliti dari SDGs Center Universitas Riau, diketahui bahwa wilayah Pulau Rupat dari bagian utara dan timur merupakan wilayah yang memiliki kencenderungan perubahan garis pantai berkategorikan abrasi, yang mana wilayah ini merupakan daerah yang berbatasan langsung dengan Selat Malaka.
Gambar 2. Potret Abrasi Pulau Rupat
Abrasi yang terjadi di wilayah bagian utara dan timur Pulau Rupat diduga kuat dikarenakan wilayah ini memiliki aktivitas pelayaran yang sangat padat, serta tidak terlepas dari proses alami yang berupa interaksi antara pantai dengan arus maupun gelombang, interaksi ini memungkinkan terangkutnya material pantai ke wilayah laut sehingga dalam jangka waktu yang lama dapat menyebabkan hilangnya sejumlah luasan daratan. (rls)
